Contoh Kalimat Konjungsi Kecuali – 1 Penggunaan konjungsi dalam kalimat A. Konjungsi bawahan 1) Ekspresi sebab Anggota-anggota konjungsi ini adalah (karena, sebab, karena dan karena) a. Konjungsi karena Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan keadaan karena letaknya di awal suatu klausa. Kemudian, karena klausa bawahan ini dapat ditempatkan sebagai klausa pertama atau kedua, maka konjungsi ini dapat ditempatkan di awal kalimat. Karena selangnya bocor, tungku gas tersebut meledak. B. Konjungsi sebab digunakan untuk menghubungkan dengan menyatakan sebab secara umum; dapat menggantikan posisi konjungsi karena. Perhatikan contoh berikut! Mereka terlambat (karena/karena) jalanan macet. Namun dalam konjungsi kausatif ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) Konjungsi kausatif tidak boleh diletakkan di awal kalimat. (2) Kata cause pada kategori konjungsi merupakan sinonim dari kata cause pada kategori nomina; dengan demikian dalam bahasa Indonesia ada sebab aktual dan sebab (yang merupakan bentuk dasar dari sebab nominatif); namun tidak ada bentuk *karena atau *karena tidak ada kata karena yang dikategorikan sebagai kata benda egodi. (3) Konjungsi karena dan karena merupakan bentuk yang tidak baku. Jadi jangan menggunakannya dalam esai sains.
2 2. Konjungsi yang menyatakan kondisi Anggota konjungsi ini adalah jika, jika, jika, jika, kapan, kapan dan sampai. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi penghubung if menunjukkan bahwa kondisi ditempatkan pada awal klausa. Kemudian, karena kedudukan klausa bawahan dapat mendahului klausa utama, maka konjungsi ini dapat berada di awal kalimat atau di tengah kalimat. Jika dipanaskan, semua logam akan memuai. B. Konjungsi if dan if umumnya dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi if. Semua logam akan memuai (jika/jika/jika) dipanaskan. C. Konjungsi if, kapan, dan kapanpun sebenarnya juga bisa digunakan untuk menggantikan konjungsi if. Semua logam akan memuai (jika/kapan/jika/kapan saja) bila dipanaskan. Namun kata if, kapan dan kapanpun, selain sebagai konjungsi, juga berperan sebagai kata ganti tanya untuk menanyakan waktu sebagai sinonim dari kata tanya kapan. Perhatikan contoh berikut! (Kapan/Jika/Jika/Dimanapun) Apakah Anda akan berangkat? Oleh karena itu sebaiknya kata if, kapan, dan kapan sebaiknya tidak digunakan sebagai kata sambung yang menyatakan suatu kondisi, terutama dalam esai ilmiah. D. Konjungsi asli hanya digunakan dalam varian bahasa yang tidak baku. Jadi jangan menggunakannya dalam esai sains.
Contoh Kalimat Konjungsi Kecuali
3 3. Konjungsi yang menyatakan maksud anggota konjungsi ini adalah untuk, agar, karya, karya, dan karya. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi ini diletakkan di awal kalimat dan apabila ak kalimat mendahului klausa utama, maka dapat ditempatkan di awal atau di tengah kalimat. Untuk memperlancar arus lalu lintas, dibangun jalan layang. Catatan: Selain dikategorikan sebagai konjungsi, kata for juga termasuk dalam kategori preposisi. Sebagai preposisi, kata ini tidak diikuti oleh klausa, melainkan oleh kata benda atau frase kata benda. Ibu membelikan sepatu baru untuk adiknya. B. Kata hubung “itu” digunakan untuk menyatakan maksud dan diletakkan pada awal kalimat bersama subjek serta dapat ditempatkan pada awal kalimat atau di tengah kalimat. Jalan layang dibangun di beberapa persimpangan untuk kelancaran lalu lintas. C. Konjungsi so dapat digunakan sebagai pengganti kata jadi. Di beberapa tempat dibangun jalan layang (agar/supaya) arus lalu lintas lancar. Catatan: (1) Dalam ragam bahasa yang tidak baku, orang sering menggunakan kata agar dan agar secara bersamaan dengan agar agar. Namun, untuk esai akademis, gunakan salah satunya saja.
Tugas B Indo Kls 8 Senin 29 Mei 2023
4 (2) Konjungsi for/klausa tidak dapat digantikan dengan konjungsi for or else, karena adanya perbedaan bentuk klausa yang mengikutinya. Konjungsi so/so diikuti oleh kalimat yang memiliki subjek, sedangkan konjungsi diikuti oleh klausa tanpa subjek. Jalan layang dibangun (begitu/*untuk) agar arus lalu lintas lancar. Jalan layang dibangun (untuk/*dalam rangka/*dalam rangka) memperlancar arus lalu lintas. D. Konjungsi for dapat digunakan untuk menyatakan tujuan dan dapat digunakan sebagai pengganti konjungsi for. Namun konjungsinya juga mempunyai makna determinasi seperti pada kalimat berikut. Mereka belajar dengan sungguh-sungguh untuk masa depan yang lebih baik. Konjungsi for juga dapat diletakkan di awal kalimat sebagai klausa bawahan yang mendahului klausa utama. Demi masa depan yang lebih baik, mereka belajar dengan sungguh-sungguh. e. Kata for dapat menggantikan kata for (yang berada pada kategori preposisi, bukan kategori konjungsi). Banyak orang mengira ini kencan, padahal sebenarnya tidak. Kata for termasuk dalam kategori preposisi karena selalu diikuti oleh kata benda atau frase kata benda, bukan setelah klausa atau klausa. Perhatikan kalimat selanjutnya! (Untuk/untuk) saya seribu rupee adalah masalah besar. (*Untuk/untuk) mendukung kebenaran dan keadilan kita harus berani. 4. Konjungsi yang menyatakan waktu Anggota konjungsi ini adalah bila, bila, sementara, sebelum, sesudah, sesudah, sejak dan sesudah. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut.
5 a. Konjungsi bila digunakan untuk menghubungkan menunjukkan waktu yang sama antara peristiwa, tindakan, atau peristiwa yang terjadi dalam satu kalimat dengan kalimat lain dalam kalimat majemuk bertingkat. Jaksa menerima suap saat ditangkap petugas KPK. Konjungsi kapan dapat diganti dengan konjungsi waktu, seperti, kapan dan kapan tanpa ada perbedaan semantik. Jaksa menerima suap (kapan/kapan/kapan/kapan) ditangkap petugas KPK. B. Konjungsi sebelum digunakan untuk menyambung untuk mengatakan bahwa suatu kejadian, perbuatan atau kejadian terjadi sebelum terjadinya perbuatan, kejadian atau peristiwa yang lain. Sebelum polisi datang, pencopet tersebut sudah lebih dulu dihajar massa. C. Konjungsi after dan after digunakan untuk menyatakan suatu kejadian, kejadian, atau sesuatu yang terjadi setelah kejadian, kejadian, atau hal lain terjadi. (Setelah/ikutan) kenaikan harga BBM, pendapatan kami berkurang drastis. D. Kata hubung sejak dan setelah digunakan untuk menyatakan waktu/awal suatu peristiwa atau kejadian. Kehidupan sebagian masyarakat Indonesia semakin sulit (sejak/ketika) pemerintah berkali-kali menaikkan harga bahan pokok.
6 e. Konjungsi while digunakan untuk menyatakan lamanya waktu sekaligus terjadinya tindakan, perbuatan, atau peristiwa yang terjadi pada kalimat pertama dan kedua. Selagi ibu menyiapkan makan malam, kami duduk dan menonton televisi. Catatan: Pada masyarakat umum, kata sementara sering digunakan untuk menggantikan kata sementara. Sebaiknya tidak digunakan dalam karangan ilmiah karena kata sementara mempunyai durasi yang singkat. 5. Konjungsi yang menyatakan konfirmasi Anggota konjungsi ini adalah meskipun, meskipun, meskipun, meskipun, meskipun dan meskipun. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi walaupun digunakan untuk menyambung untuk menyatakan keseriusan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu klausa meskipun bertentangan dengan klausa lain. Meski gajinya kecil dan ada peluang, pegawai golongan III tidak mau korupsi. B. Konjungsi meskipun, meskipun, meskipun dan meskipun dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi meskipun tanpa ada perbedaan semantik. (Meski/walau/walau/walau/walau/walaupun) larangan ibunya, dia pun ikut. Catatan: (1) Konjungsi walaupun (bentuk pendek dari meskipun), biar (bentuk pendek dari meskipun), meskipun (bentuk pendek dari genap) dan meskipun (bentuk pendek dari genap)
Konjungsi Kausalitas Dan Konjungsi Kronologis: Pengertian Dan Contoh
7 meskipun) hanya dapat digunakan secara informal. Jadi jangan menggunakannya dalam esai sains. (2) Dalam masyarakat luas, pasangan kata hubung meskipun…, tetapi, paling sering digunakan, seperti terlihat pada kalimat berikut. Kalaupun lulus ujian SLA nasional, belum tentu kamu diterima di perguruan tinggi negeri. Konjungsi tetapi sebagai pasangan konjungsi walaupun (walaupun dsb) tidak boleh digunakan dan harus dihilangkan, karena kata meskipun merupakan konjungsi intrasentensial yang tidak korelatif. Buktinya, apabila kedudukan kedua klausa tersebut dipertukarkan maka kalimat tersebut tidak dapat diterima. *Tetapi Anda belum tentu masuk perguruan tinggi negeri, meskipun Anda lulus ujian nasional SLA. Jika kata tersebut dihilangkan, maka kalimat tersebut menjadi dapat diterima. Anda belum tentu diterima di perguruan tinggi negeri meskipun lulus ujian nasional SLA. 6. Konjungsi yang menyatakan perbandingan Anggota konjungsi ini adalah as, as, as, as, as and as if. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi like digunakan untuk menyambung untuk menyatakan persamaan antara kalimat pertama dan kedua. Ibarat orang yang sudah tiga hari tidak makan, ia makan nasi dengan lahap. B. Konjungsi as pada dasarnya dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi like tanpa ada perbedaan semantik. Begitu pula dengan konjungsi as, as, dan as if.
8 (As/as/as/as/as) anak ayam kehilangan induknya. Namun dalam karangan ilmiah sebaiknya hanya menggunakan kata penghubung as saja karena kata as juga mempunyai arti seperti kata lain yang bersifat kuno. 7. Konjungsi yang menyatakan batas akhir Anggota konjungsi ini adalah ya, ke, dan sebagainya. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi digunakan pada klausa lain yang merupakan klausa bawahan dari kalimat majemuk. Malamnya, petugas keamanan berjaga hingga matahari terbit. B. Konjungsi do pada dasarnya dapat digunakan sebagai pengganti konjungsi to. Malam itu, petugas keamanan sedang bertugas (sampai/sampai) matahari terbit. C. Konjungsi so digunakan untuk menyambung untuk menyatakan batas akhir peristiwa yang mempunyai akibat. Perbuatan petugas Sat Pol PP seringkali melampaui batas kewajaran sehingga tidak ada simpati masyarakat terhadapnya. Catatan: (1) Konjungsi do, do dan so tidak boleh diletakkan di awal kalimat. (2) Kata ke dan sampai yang diikuti kata benda atau frasa kata benda bukan merupakan kata sambung melainkan kata depan. Kami berjalan ke stasiun.
9 8. Konjungsi yang menyatakan asumsi Anggota konjungsi ini adalah jika, bawahan, jika dan asumsi. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut. A. Konjungsi jika ditempatkan pada awal klausa bawahan (subordinate Clause) suatu kalimat kompleks, baik di awal maupun di tengah kalimat. Andai PNS tidak korup, tentu keadaan negara akan jauh lebih baik dibandingkan sekarang. B. Konjungsi if secara umum dapat digunakan sebagai pengganti konjungsi jika saya akan berjuang menurunkan harga sembako (jika/jika) saya terpilih menjadi anggota parlemen. C. Konjungsi if umumnya digunakan dalam puisi dan wacana puisi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak digunakan dalam esai ilmiah. B. Konjungsi Koordinasi Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua satuan kebahasaan (kata, frasa, klausa, atau kalimat) yang kedudukannya setara. Makna-makna yang diusung konjungsi ini antara lain mengungkapkan makna (1) penambahan, (2) seleksi, (3) pertentangan, (4) koreksi, (5) penegasan, (6) keteraturan, (7) pembatasan, dan (8) ) ) pemerataan. 1. Konjungsi koordinatif yang menyatakan penjumlahan Anggota konjungsi ini adalah i, i dan. Bogor dan Jakarta terhubung dengan kereta api listrik (KRL). Alih-alih konjungsi i, dapat digunakan konjungsi i.
Apa Itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri Ciri, & Contohnya
10 Ibu
Contoh kalimat konjungsi koordinatif, contoh kalimat konjungsi atau, contoh kalimat konjungsi dan, contoh kalimat konjungsi pertentangan, contoh kalimat konjungsi sedangkan, contoh konjungsi intra kalimat, contoh kalimat konjungsi selanjutnya, contoh kalimat konjungsi temporal, contoh kalimat konjungsi, contoh kalimat konjungsi penegasan, contoh kalimat menggunakan konjungsi, contoh kalimat konjungsi korelatif