Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan – Pada artikel tentang mengetahui teks nonfiksi ini, Anda akan mempelajari apa yang dimaksud dengan teks nonfiksi dan perbedaannya dengan komik. Secara sederhana, teks fiksi biasanya didasarkan pada peristiwa nyata dan mempunyai tujuan penting

Sore harinya, seorang petugas koruptor menangkap ikan di sungai. Saking asyiknya memancing, petugas tidak menyadari sungai sedang mengalir. Banjir!

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Petugas itu pingsan. Saat terbangun, ia sudah berada di rumah warga. Beruntungnya ada yang menyelamatkannya. Merasa berhutang budi, petugas ingin mengucapkan terima kasih kepada warga yang membantunya.

Kumpulan Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman Singkat Dan Lucu

Dalam menganalisis sebuah teks novel, kita mempunyai beberapa alat analisis. Pertama, struktur teks. Kedua, unsur sastra dalam teks. Dan ketiga, melengkapi teks novel. Jadi, mari kita mulai dari awal.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


1) Detil: Bagian Pendahuluan/Pembukaan )) Orientasi: Awal suatu peristiwa (saat cerita mulai bergulir). ) Krisis : Klimaks cerita Biasanya berisi konflik/masalah yang terjadi antar tokoh 4) Reaksi : Apa yang dilakukan tokoh setelah mengalami krisis 5) Coda : Bagian penutup yang berisi pesan/kritik

Nah, itulah bagian dari struktur novel. Paragraf pertama dimasukkan ke dalam abstrak karena merupakan pembuka. Paragraf kedua dimasukkan ke dalam pendahuluan karena akan mengarahkan cerita ke bagian konflik/krisis.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Materi Teks Anekdot Kelas 10, Contoh Dan Strukturnya

Ya, sempat terjadi adu mulut antara warga dan aparat. “Kesombongan” pejabat menunjukkan statusnya. Di sisi lain, warga tidak menyadarinya. Niat tulus warga adalah membantu hanya mereka yang membutuhkan pertolongan, apapun yang terjadi.

Fase respon adalah saat petugas merespon suatu krisis. Saat itulah dia akhirnya berkata, karena kamu membantuku, kamu bisa meminta sesuatu. Petugas itu memberikan tawaran itu sebagai rasa terima kasih karena telah diselamatkan oleh penduduk desa.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Sementara itu, kodenya berakhir ketika warga memintanya untuk tidak menyebarkan kabar bahwa dialah yang menyelamatkan petugas tersebut. Pada bagian ini disampaikan pesan/kritik :

Mempelajari Pengertian Teks Anekdot, Ciri, Tujuan, Struktur & Contohnya

Terlepas dari status sosial dan ekonomi, di bagian ini pun kita “terkejut” dengan pernyataan warga yang bertentangan dengan logika umum. Umumnya, jika kita diberi kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pasti akan meminta sebanyak-banyaknya. Baik itu uang, atau mobil, atau hal lain yang bermanfaat bagi kita. Namun, yang dilakukan warga tersebut justru sebaliknya. Ia malah meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Lanjutkan, oke? Jika kita analisa berdasarkan unsur sastra yang ada, kita dapat melihat teks novel dalam 7 poin:

1) Tema 2) Tokoh dan Tokoh 3) Latar 4) Alur 5) Sudut Pandang 6) Pesan 7) Nilai Kehidupan.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Pengertian Teks Editorial: Tujuan, Manfaat, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Contohnya

Faktanya, pisau sastra ini dapat Anda gunakan untuk menganalisis berbagai jenis cerita/teks. Tidak terbatas pada teks novel Nampaknya bagian ini dapat dipahami sepenuhnya dari teks di atas Dari cerita yang bertemakan “keakraban” antara pejabat dan warga, hingga ke bantaran sungai dan rumah warga, barang berharga bisa diambil.

Sekarang sampai pada bagian akhir Bagaimana kita mengidentifikasi teks novel dari isinya? Ada sedikit banyak hal yang bisa kita analisis:

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Nah, bagian ini sekarang tugas Anda. Coba tulis di kolom komentar, seperti apa karakter tokoh yang diajak bicara, permasalahan yang terjadi, unsur humornya, dan juga pesannya. Anda bebas menganalisis berdasarkan versi Anda sendiri (siapa tahu setiap orang bisa mengambil nilai/elemen humor yang berbeda-beda kan?) Jangan lupa berikan alasan atas jawaban Anda! Jika Anda ingin mempelajari materi ini dalam bentuk video, silakan lihat di RuangBlazer! Buka bagian Anekdot pada materi bahasa Indonesia! Sudah ada Apa itu novel? Yuk, belajar tentang teks novel! Kelas ini dimulai dari makna, tujuan, ciri-ciri hingga contoh teks dalam 10 esai bahasa Indonesia. –

E Book Simdig

Anda suka menerima pesan berantai lucu secara acak dari grup pengirim pesan teman atau keluarga Anda, bukan? Atau pernahkah Anda membaca teks cerita lucu di media sosial?

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


“Wah, sering sekali kamu mendapat SMS ‘Selamat, nomormu berhasil memenangkan hadiah 200 juta!’ Atau kalau tidak, perlukah dana darurat?’

“Hehe… itu cuma bercanda mah. “Saya telah melihat cerita-cerita lucu seperti itu di media sosial,” katanya.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Teks Anekdot Adalah: Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah, Dan Contoh

Nah, tahukah kamu cerita lucu yang sering beredar di sekitar kita. Tahukah kamu apa itu teks novel?

Sederhananya, lelucon adalah sebuah cerita yang terdiri dari kalimat-kalimat lucu. Namun, tidak semua cerita lucu bisa digolongkan sebagai novel, lho!

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks novel adalah cerita pendek yang menarik karena lucu dan efektif, biasanya tentang orang-orang penting atau terkenal dan berdasarkan peristiwa nyata. Jadi, pada dasarnya novel adalah cerita lucu yang berdasarkan peristiwa nyata

Contoh Teks Ulasan Beserta Strukturnya Lengkap

Pada umumnya teks novel tidak memberikan rincian cerita, sehingga dampak cerita yang ditampilkan hanya bersifat sementara. Novel bersifat lucu, menghibur dan biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, teks fiksi juga membahas topik tertentu dan terkadang berdasarkan pengalaman pribadi.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Jadi, jika Anda menemukan cerita atau teks yang lucu, usahakan membacanya baik-baik terlebih dahulu, karena bukan berarti teks atau cerita tersebut merupakan novel. Coba periksa kembali apakah sesuai dengan ciri-ciri teks novel di atas.

Lagipula, menulis novel juga ada tujuannya lho! Umumnya teks fiksi ditulis untuk membuat pembacanya tertawa, sebagai sarana hiburan atau sebagai sarana kritik.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Contoh Teks Anekdot Tema Hukum

Wah, ternyata kritik bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan menghibur! Tak perlu menggunakan kalimat yang kasar dan menyakitkan. Ayo siapa di sini yang suka kritik pedas dan menyakitkan? Jangan seperti itu kawan! Kritik harus konstruktif, bukan destruktif ya?

Arti, Ciri-ciri Teks Novel, Tujuan Penulisan, dan Struktur Teks Sekarang mari kita lihat contoh teks novel berikut ini

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Amar: “Iya, kalau dipikir-pikir, seorang politisi harus mencuri uang negara minimal 1 miliar dulu sebelum memakai jubah itu.”

Contoh Dialog Anekdot 2 Orang Tentang Pendidikan Singkat

Pada contoh baru di atas, terlihat jelas bahwa pembicaraan terfokus pada topik tertentu, yaitu Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), sebuah lembaga antikorupsi di Indonesia. Novelnya juga tidak memberikan detail sehingga efek dialognya hanya bersifat jangka pendek

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Jangan terkecoh dengan cerita-cerita konyol yang banyak beredar di pasaran. Cerita humor (cerita bergambar), baik dalam bentuk novel maupun komik, biasanya memuat detail-detail agar dampak cerita tersebut bertahan lama. Selain itu, biasanya cerita dibuat sedemikian rupa sehingga pembacanya merasa heboh atau tanpa sadar pendongeng membagikan pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita humor, tidak semua unsurnya berdasarkan pengalaman atau fakta pribadi. Sederhananya, bisa saja cerita itu hanya karangan atau hanya hoax.

Saat ini, teks novel tidak hanya dilakukan secara lisan tetapi juga secara tertulis, misalnya seperti yang disebutkan di awal paragraf

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Strukturnya, Pahami Cirinya

Tentang suatu kejadian yang menarik Pesan ini bisa berbentuk dialog atau deskripsi Pesan-pesan ini biasanya membahas tentang kejadian terkini sehingga ada konteks antara kejadian terkini dengan novel yang diceritakan.

Selain itu, teks novel bisa berupa meme atau komik pendek yang kini banyak diunggah di media sosial khususnya Instagram, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengannya.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


. Dengan pesatnya perkembangan informasi dan berita, para pengguna ini membuat anekdot dari peristiwa terkini

Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaannya

Tidak jarang kita menggunakan teks-teks baru sebagai ‘senjata’ promosi atau untuk memparafrasekan peristiwa-peristiwa terkini. Sebagaimana didefinisikan dalam KBBI, novel biasanya berkisah tentang orang-orang penting atau terkenal, sehingga tidak jarang anekdot dijadikan lelucon untuk merujuk pada orang tertentu.

Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Dan Kaidah Kebahasaan

Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahasaan

  1. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah bahasa
  2. struktur : tokoh, latar, alur, bagian yang lucu, pelajaran yang diambil

  3. Contoh teks anekdot (singkat) beserta strukturnya dan kaidah bahasanya
  4. Teks anekdot merupakan suatu cerita pendek yang sangat lucu, akankah gagak memiliki maksud untuk mengkritik. Yang di kritik dalam teks anekdot adalah layanan publik dalam bidang sosial, hukum, lingkungan dan politik.

    Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang lucu dan bisa menghibur yang mungkin diambil dari pengalaman hidup seseorang.

  5. contoh teks anekdot beserta kaidah kebahasaan dan struktur nya.​
  6. Jawaban:

    Contoh Teks Anekdot Singkat

    Bikin Undang-undang

    Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.

    Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.

     

    Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.

    Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

    Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..

    Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!

    Allan : (Meminggirkan mobilnya)

    Dodi : Mengapa meminggir?!

    Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.

    Dodi : Mengapa harus meminggir?!

    Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…

    Struktur Teks Anekdot

    Kosasih (2017: 5) mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasannya.

    Abstraksi,

    adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks.

    Orientasi,

    merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya.

    Krisis atau komplikasi,

    bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan.

    Reaksi,

    adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi.

    Koda,

    merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya.

    Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

    Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.

    Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.

    Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

     

    Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.

    Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.

    Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

    Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

    Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

    Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

    Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.

    Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.

    Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.

    Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

    Penjelasan:

  7. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  8. strukturnya abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,koda

  9. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  10. struktur teks anekdot : – abstrasi , orientasi, krisis, reksi,koda

  11. contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya
  12. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

    AbstraksiBanjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita. 

    Orientasi
    Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

    Krisis
    Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!. 

    Reaksi 
    Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

    Koda
    Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

    Presiden dan Burung Beo
    Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
    Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
    Presiden 2: “Hebat-hebat!”
    “Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
    “Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
    “Salah”.
    “Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
    “Salah”.
    “Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
    “Salah”.
    “Loh … jadi gimana donk?”.
    “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
    “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

    Struktur
    Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
    Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
    Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
    Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
    Koda:  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

  13. contoh teks anekdot dan cerita lucu beserta struktur dan kaidah bahasanya ,, !Mohon bantuannya 🙂
  14. Judul :Kekesalan ibu Sfull

    Alkisah Ada seorang ibu orang medan yang sedang mengantuk mau tidur…
    Ibu: “haaa ngantuk”……..
    Lalu tiba tiba anaknya bertanya
    Anak: Bu, ibu sudah pernah injak Jakarta??
    Si ibu pun menjawab
    Ibu: Udah nak….
    Terus si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau bandung??
    Si ibu menjawab
    Ibu: Sudah anakku !!
    Lalu si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Jogjakarta sudah??
    Si ibu menjawab (mulai kesel)
    Ibu: Sudah ….!!!
    Kemudian si anak bertanya lagi
    Anak: Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Pontianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pankal pinang, batam, Palangkaraya Sudah bu??
    Sambil menahan kantuk + Marah + Kesal Si ibu lalu menjawab
    Ibu: “Tidurlah nak,,, Tinggal Mulutmu Lagi Yang Belum Ibu Injak!!!!!
    Segera pun anak menjawab
    Anak :”O’k

    Itulah jawaban Dari Saya Mohon maaf Bila Jawaban Saya Kurang Memuaskan Terima Kasih….

  15. contoh teks anekdot beserta kaidah dan struktur nya
  16. Teks Anekdot Singkat Kereta dan Tukang Kupat Tahu
    Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

    Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

    Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

    Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

  17. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah kebahsaan
  18. Contoh Teks Anekdot Tulisan

    Al kisah disebuah rumah
    sakit tepatnya di ruang mayat ada 3 mayat yang baru saja tiba,
    masuklah dua orang pria yang diketahui adalah seorang dokter dan anak
    yang baru magang dirumah sakit itu.

    ketika
    sampai di dalam lantas sang pria magang ini terkejut karena ia melihat mayat
    tadi masih dalam keadaan tersenyum ketika dibuka penutupnya, lantai ia bertanya
    kepada sang dokter senior.

    Pria Magang : Dok kenapa
    dengan mayat yang satu ini ? kok senyum begini.

    Dokter
    : Oh dia meninggal sewaktu dirinya baru saja mendapatkan harta warisan,
    sehingga ia terkejut dan meninggal.

    Pria Magang : Sambil penasaran
    sang pria magang ini lantas membuka mayat yang satu lagi dan juga tersenyum,
    dia tanya lagi ke dokter, kalau ini kenapa dok kok senyum juga ?

    Dokter : Oh itu dia mati
    ketika mendengar dirinya mendapat jabatan baru, dia terkejut dan meninggal
    seketika.

    Pria Magang : Ia bertambah
    penasaran lalu membuka mayat yang ketiga dan betapa terkejutnya ia melihat
    mayat ketiga juga tersenyum malah lebih lebar sampai giginya terlihat.

    Dokter : Oh kalu yang itu
    dia tersambar petir,

    Pria Magang : Loh Kok bisa dok
    ! kesambar petir senyum gitu ?

    Dokter : Dia mengira
    sedang di foto mas 

    Gubernur dan Burung Beo Peliharaannya

    Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang asik mengobrol lalu sampailah mereka pada
    moment tanya jawab antar keduanya, berikut ini percakapannya.

    Gubernur A : “Saya pernah
    melihat ada burung beo yang bisa dua bahasa sekaligus, dan burung itu bisa
    dengan mudahnya mengucapkan dua bahasa dengan baik dan bagus, yaitu bahasa
    inggris dan jepang.

    Gubernur B : Ah yang bener ?

    Gubernur A : iya betul, juka
    kaki kanannya ditarik dia akan bicara bahasa inggris, dan jika kaki kirinya
    ditarik dia akan berbicara bahasa rusia, hebat bukan!

    Gubernur B : “Wah
    hebat-hebat!”

    Gubernur A : “Gimana kalo dua
    kakinya ditarik ?

    Gubernur B : “Pasti burung
    beo akan berbicara 2 bahasa sekaligus kan!

    Gubernur A : “Salah!”

    Gubernur B : “atau dua
    bahasanya jadi campur aduk gitu!”

    Gubernur A : Salah

    Gubernur B : Lah terus gima
    ??

    Gubernur A : Yang jelas kalo
    2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!

    Gubernur B : “Wah jangan
    main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma di
    dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Tiba-tiba
    saja burung beo yang ada di dekat mereka berdua tersebut bersuara “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

    Struktur dan Penjelasannya

    Abstraksi : Alkisah
    ada dua orang gubernur yang sedang mengobrol dan terlibat tanya jawab.

    Orientasi : Suasana
    dalam cerita yang cukup mengherankan ada dua orang gubernur kok mainan beo.

    Krisis : “Yang
    jelas kalo 2 kakinya ditarik, burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, oon!”

    Reaksi : “Wah
    jangan main-main ya sama saya, biar gini juga saya adalah gubernur, walalu cuma
    di dalam rumah tangga, masa kamu bilang aku oon!”

    Koda : “Gubernur
    oon… Gubernur oon,,,,, Gubernur oon,,,,!” dengan nyaring dan berulang kali.

  19. Contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya?
    Mohon bantuannya 🙂
  20. kaidah: mendidik dan bersifat menghibur


Nah itulah penjelasan teks novel mulai dari pengertian, ciri-ciri, tujuan, struktur dan contohnya sob. Mudah bukan menulis teks novel? Saat ini, teks satir lebih banyak digunakan untuk mengkritik dengan nada yang menyindir. Namun, mengkritisi kondisi sosial, politik, dan budaya yang kini sedang panas-panasnya.

Kaidah kebahasaan teks ulasan, kaidah kebahasaan teks negosiasi, kaidah kebahasaan teks cerpen, teks anekdot singkat beserta strukturnya, kaidah kebahasaan teks berita, kaidah kebahasaan teks editorial, kaidah kebahasaan teks pantun, contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidahnya, kaidah kebahasaan teks iklan, kaidah kebahasaan teks eksposisi, contoh teks anekdot beserta struktur dan kaidah, struktur teks anekdot