Contoh Teks Drama 2 Orang – Simulasi CPR Hitung cicilan dengan mudah menggunakan Rumah123 Kalkulator CPR Simulasi CPR Syariah Cek nilai cicilan CPR Syariah beserta margin, jatuh tempo dan DP sesuai pilihan Anda
KPR Mandiri KPR BNI KPR BRI KPR OCBC NISP Dana Syariah KPR Permata KPR CIMB Niaga KPR BTN KPR Danamon KPR Maybank KPR Bank BCA Syariah Indonesia CIMB Niaga Syariah Danamon Syariah Bank Maybank Syariah Bank OCBC Syariah Bank BTN Syariah
Contoh Teks Drama 2 Orang
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Ubah hipotek Peningkatan pembayaran hipotek? Saatnya beralih ke hipotek suku bunga tetap dan pembayaran rumah Crédito Multiuso Dapatkan pembiayaan sekarang untuk berbagai kebutuhan dengan jaminan real estate
Naskah Drama 2 Pemeran
Simulasi Kapasitas CPR Hitung pembayaran KPR berdasarkan pendapatan dan pilih properti dengan harga yang sesuai Periksa kelayakan CPR Apakah Anda sudah memenuhi persyaratan pengajuan CPR? Cek kelayakan Anda di sini!KPR Learning Center Pelajari segala informasi yang perlu Anda ketahui tentang membeli rumah dengan KPR
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Belajar bahasa asing dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dialog bahasa Inggris dengan 4 orang yang dapat dilakukan bersama teman di sekolah maupun di rumah.
Nana: Tidak banyak, Jang. Aku berpikir mungkin pergi ke pantai. Cuacanya pasti bagus.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Pdf) Struktur Dan Simbol ‐simbol Dalam Teks Drama “orang‐orang Kalah” Karya Hang Kafrawi (kajian Struktural‐semiotika)
Jajang: Jadi itu voli pantai! Dan pada hari Minggu sore? Kita bisa mengambil makanan ringan dan piknik mini juga.
Sutradara: Hai teman-teman! Aku memperhatikan bahwa halaman sekolah menjadi sangat gaduh akhir-akhir ini. Menurut Anda apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kebersihan di sini?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Ega: Kamu benar, Regi. Mungkin kita bisa mengadakan hari bersih-bersih di mana siswa dan guru bekerja sama memungut sampah dan membersihkan kampus.
Drama Tentang Toleransi Umat Beragama
Juju: Ide yang bagus, Ega. Kita juga dapat menempatkan lebih banyak tempat sampah daur ulang di sekitar sekolah dan mendorong semua orang untuk memilah sampah mereka dengan benar.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Fitri: Kita juga bisa membentuk klub lingkungan di mana siswa dapat belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam proyek ekologi.
Sutradara: Saya suka ide-ide ini! Mari kita bicara dengan pihak administrasi sekolah dan melihat apakah kita bisa mendapatkan dukungan mereka untuk hari pembersihan dan klub lingkungan hidup.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Naskah Drama Kenakalan Remaja
Ega: Kedengarannya seperti sebuah rencana! Bersama-sama, kita dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan sekolah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dan hijau.
Juju: Saya bersemangat untuk memulai. Mari bekerja sama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan berkelanjutan!
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Mike: Saya bisa mengerjakan pembuatan gambarnya dalam beberapa hari ke depan. Apakah kita mempunyai struktur yang jelas dalam pikiran kita?
Naskah Drama Belah Ketupat
Emily: Saya pikir kita harus mulai dengan pendahuluan, diikuti dengan kesimpulan utama dan kemudian diakhiri dengan rekomendasi kita.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Alex: Kedengarannya bagus. Kami juga akan melatih alur dan timing, agar tidak melebihi waktu yang diberikan untuk presentasi.
Sarah: Saya setuju. Kita harus bertemu besok saat istirahat makan siang untuk meninjau kemajuan kita dan memastikan kita berada di jalur yang benar.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Contoh Naskah Drama
Ivan: Saya dan Dani pergi berlibur ke Bali. Itu menakjubkan. Anda tahu, orang-orang di sana sangat ramah. Pantainya juga luar biasa.
Dani: Ah…kita sudah membuat rencana sebelumnya. Sebenarnya dalam rencana kami, kami juga ingin mengajak anak-anak lain untuk bergabung dengan kami. Tapi mereka punya rencana sendiri. Jadi kami memutuskan untuk pergi berdua saja.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Rani: Kalau aku tidak punya rencana untuk pergi berlibur ke Hawaii. Aku mungkin ingin pergi bersamamu.
Naskah Drama Anak Durhaka 7 Orang
Rani: Sama seperti kalian berdua. Saya sering pergi ke pantai di sana. Pantainya luar biasa. Saya sangat menikmati liburan saya.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Mita: Ya, pesta musim panas. Anda tahu, sama seperti orang lain. Saya menghabiskan waktu di pantai. Bergaul dengan keluarga. Tidak apa-apa.
Kian: Saya telah meneliti topik lainnya dan menemukan beberapa artikel yang relevan. Saya akan mengumpulkan informasinya malam ini.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Contoh Naskah Drama Pendek 2 Orang Tentang Cerita Rakyat Bahasa Indonesia
Emily: Bagus, saya akan mengurus desain dan tata letak slide presentasi kita setelah semua konten siap.
Dadang: Kedengarannya seperti sebuah rencana. Mari kita bertemu besok sepulang sekolah untuk menyatukan semuanya dan menyelesaikan pendekatan kita.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Ia merupakan lulusan Sastra Daerah dari Unpad dan telah bekerja sebagai jurnalis sejak tahun 2017 dengan fokus pada pemberitaan tentang warisan budaya, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini fokus sebagai penulis di 99 Group.
Drama Persahabatan 2 Cowok 3 Cewek
5 rekomendasi sheet mask Bioaqua terbaik beserta ulasannya. Mana yang tepat untuk Anda? 10 November 2023 • Shafira Chairunnisa
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Casa Valli, akomodasi strategis dengan fasilitas lengkap di Tangsel. Ada promosi DP 0%! 10 November 2023 • manusia
Jokowi Pilih Balik ke Solo, Negara Mulai Siapkan Panti Jompo di Colomadu. Berikut spesifikasinya! 10 November 2023 • Hanifah
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Contoh Contoh Naskah Drama Tentang Di Sekolah Singkat 2, 4, 6 Orang Lengkap
3 Rekomendasi Rumah Strategis di Balikpapan Mulai Rp 200 Juta. Dapat dibeli dengan Danasyariah! 10 November 2023 • alya
Resmi Disita Pemerintah Indonesia, Ini Fakta Hotel Sultan yang Jadi Sengketa dan Harus Dikosongkan 10 November 2023 • Maskah Alghofar
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
3 cara untuk menghubungkan ponsel Anda ke TV dengan WiFi. Sederhana dan efektif! 10 Oktober 2023 • Nik Nik Fadlah
Nilai Yang Terkandung Dalam Naskah Drama Tempat Istirahat Karya David Campton: Bahasa Indonesia Kelas 12
Rekomendasi lahan di BSD yang menjanjikan dan fasilitas lengkap. Harganya terus naik! 10 Oktober 2023 • manusia
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
80 nama usaha toko roti yang menarik dan estetis. Pilih yang mana? 10 Oktober 2023 • Emier Abdul Fiqih P
Rekomendasi Perumahan Layak Bagi Pensiunan Orang Tua di Jakarta Barat 10 Oktober 2023 • Rulfhi Alimudin Pratama S
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Bacalah Naskah Drama
Semua Pembiayaan Berita Real Estat Desain Interior Gaya Hidup Feng Shui Tip Rumah untuk Seniman Rekomendasi Produk Internasional Berita Politik
10 Oktober 2023 Backlog Perumahan: Hambatan dan Upaya Menuju Zero Backlog di Tahun 2045 Pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 12 juta unit. Hal ini bertujuan untuk mencapai zero housing backlogs (zero kekurangan) bagi masyarakat pada tahun 2045. Ilham Budhiman 4 min read Sep 29, 2023 80 ide teks liburan singkat, lucu dan keren yang menyita perhatian Tak lengkap rasanya kalau tidak Share liburan momen bersama keluarga, teman atau pasangan anda di media sosial. Lirik liburan berikut ini bisa dijadikan inspirasi untuk membuat status di Instagram, Twitter atau lainnya. Ilham Budhiman 5 min read Sep 29, 2023 Daftar Menu Upnormal Terbaru dan Harga Lengkap yang Murah Meriah Selain mie, menu Upnormal rupanya sangat variatif mulai dari nasi goreng, bakso dan masih banyak lagi. Lihat daftar lengkapnya di sini! Ilham Budhiman 4 min dibaca, 27 September 2023 5 Contoh Ucapan Pernikahan Singkat Kepada Calon Pengantin Ucapan selamat pernikahan merupakan bagian dari prosesi pernikahan, sehingga penyampaiannya harus baik dan benar. Jika Anda masih bingung bagaimana cara melakukannya, lihat contoh ini! Ilham Budhiman 6 min read, 25 September 2023 Contoh metode ilmiah yang benar beserta langkah-langkah penelitian biologi, kimia, dan lainnya dapat dipermudah dengan melihat contoh metode ilmiah. Pahami baik-baik agar tidak terjadi kesalahan ya Sobat Properti. Ilham Budhiman 7 menit dibaca 26 September 2023 10 Tradisi Sudan dan Penjelasannya Masih Dilakukan Masyarakat, Tahukah Anda Segalanya? Suku Sudan memiliki beberapa tradisi yang masih dipertahankan dan dijalankan hingga saat ini. Berikut ini contoh tradisi Sunda yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, Properti Rakyat. Ilham Budhiman 5 min read, 25 Sep 2023 5 Contoh Rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap yang Menarik dan Berkesan Merayakan Maulid Nabi merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di Indonesia. Tak heran jika umat Islam mempersiapkan Maulid Nabi untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ilham Budhiman 5 min read 18 September 2023 50 Topik untuk dibicarakan dengan pacar agar tidak bosan Ada beberapa topik untuk dibicarakan dengan pacar agar tidak bosan dalam menjalin hubungan. Sangat mudah untuk menemukannya menanyakan serangkaian pertanyaan yang tidak biasa, unik, dan bahkan membuat penasaran. Ilham Budhiman 5 menit dibaca, 19 September 2023 8 cara mengucapkan maaf dalam bahasa Spanyol lengkap dengan artinya Bagaimana cara mengucapkan “maaf” dalam bahasa Spanyol? Biar lebih mudah, pelajari bersama-sama ya. Ilham Budhiman 4 menit membaca Mengejar Mimpi Ada dua orang anak yang berteman sejak kecil, bernama Topan dan Fajar. Mereka selalu bersama, namun karena ayah Topan harus berganti pekerjaan, keduanya berpisah. Suatu hari mereka secara tidak sengaja bertemu kembali tanpa disadari. Tyfon : (dia membereskan kertas-kertas yang terjatuh karena tertiup angin) Fajar : (dosa dosa, Fajar membantu) Sini biar aku bantu. Topan: oh iya, terima kasih. (tanpa melihat ke arah Fajar dan langsung meninggalkan Fajar dengan tergesa-gesa) Fajar : hei, tunggu dulu! Tyfon : (sambil menghampiri Fajar) baiklah, ada apa? Fajar: Sepertinya aku mengenalmu. Anda topan, bukan? Topan: ya. Anda..? Fajar : (menyela pembicaraan Topan) Fajar. Sahabatmu sejak SD. Kami duduk bersama sepanjang waktu di sekolah dasar. Ingat ini? Topan: Oh ya, saya pasti ingat itu. Sudah waktunya untuk melupakan. Oh ya, aku lupa, aku sedang terburu-buru. Aku pergi dulu, Fajar. (sambil berjalan menjauhi Fajar) Fajar : hei, tunggu sebentar. Bolehkah saya minta nomor ponsel Anda? Topan: eemmm… aku lupa. Anda cukup mengikuti Twitter saya @Topanmay! Fajar: Oke. Followback, nanti aku mention kamu. Topan: ya. (sambil terus meninggalkan Fajar). Beberapa hari kemudian, Topan dan Fajar tidak sengaja bertemu kembali di kantin sekolah. Fajar: hai Tyfão, sampai jumpa lagi. Anda sedang belajar di sini sekarang, kan? Topan: ya. Sekarang saya belajar di sini. Aku tidak percaya kita bersekolah di sekolah yang sama. Fajar: Ya, menurutku tidak begitu. Oh ya, kamu sekarang kelas berapa? Topan: Sekarang saya kelas IPA7, WI. Anda? Fajar: Aku kelas IPA 1. Tyfon: Iya Fajar, sepulang sekolah kamu mau main ke rumahku? Fajar
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks drama 2 orang
- Contoh teks drama fabel 2 orang
- Contoh teks drama 2 orang singkat
- contoh teks drama 2 orang beserta naskahnya
- contoh teks drama 2 orang bahasa jawa
- Buatlah sebuah contoh percakapan singkat atau teks drama 2 orang
- contoh teks drama singkat bahasa Jawa 2 orang
- contoh teks Drama 2 orang yang sedang membersihkan lingkungan sekitar rumah
- Jawaban:
- Jawaban
- 11
- 4.0
- Tema : kebersihan lingkungan
- Nama tokoh :
- 1. Andi
- 2. Rudi
- Judul : Pentinya kebersihan lingkungan
- Dialog :
- Pada suatu hari di suatu taman terdapat dua sahabat yang sedang berinteraksi dengan mendiskusikan lingkungan sekitar taman tersebut.
- Andi : Rud… Menurutmu apakah taman ini indah?
- Rudi : jelas tidak lah…
- Andi : Mengapa tidak?
- Rudi : Taman yang indah dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, memangnya kamu nggak lihat apa, Sampah berserakan, dan Gazebo penuh dengan dedaunan kering.
- Andi : iya juga sih… Kamu sangat benar… Tapi apa tugas pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini, setiap hari pasti ada sampah berserakan dimana-mana?
- Rudi : Menurutku pemerintah sudah berusaha tegas dengan membuat slogan-slogan tentang membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kebersihan lingkungan…
- Andi : Iya kamu benar, padahal disini sudah banyak sekali slogan yang dibuat untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan, Tetapi nyatanya masyarakat sekitar masih kurang sadar akan semua ini…
- Rudi : iya, Padahal taman adalah tempat utama untuk menghilangkan stress dengan memandangi lingkungan sekitar, akan tetapi aku merasa tidak nyaman jika berada ditaman sekotor ini…
- Andi : aku juga… Alangkah baiknya jika kita memunguti sampah yang berserakan ini, aku akan pergi ke Gazebo untuk membersihkannya dari kulit permen dan dedaunan serta ranting yang berserakan dan kau punguti dedaunan dan sampah plastik yang ada disini…
- Rudi : oke… Baiklah…
- Setelah 20 menit mereka membersihkan taman itu hingga terlihat indah dan sangat bagus udaranya semakin sejuk membuat mereka menjadi nyaman berlama-lamaan disana..
- Andi : wah, akhirnya selesai juga rud… Kita membersihkannya, aku harap orang yang datang kesini lebih nyaman lagi ya..
- Rudi : itu sih sudah pasti… Kan lingkungan ini sudah bersih.. Taman ini jadi tambah indah ya…
- Andi : sangat indah…
- Rudi : aku akan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarku agar terasa nyaman, aman, dan segar.
- Andi : aku juga…
- Semoga membantu 🙂
- contoh teks drama 2 orang berperan sebagai antagonis dan protagonis
- Contoh teks drama pendek 2 orang bertema kedisiplinan
- Contoh 10 percakapan teks drama 2 orang di sekolah
“Kura-kura dan Monyet yang Rakus”
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Nyet, Nyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Nyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura sudah berlalu. Ia mencari sahabat baru.
Percakapan Kambing dan Sapi
Siang itu disebuah padang rumput, berkumpul puluhan sapi dan ratusan kambing. Mereka dikumpulkan karena sebentar lagi hari raya Idul Adha. Papan harga kambing dan sapi tertera di pinggir padang rumput.
Seekor kambing dan seekor sapi terlibat sebuah pembicaraan seru. Setelah diterjemahkan ke bahasa manusia, beginilah kira-kira pembicaraan yang terjadi.
Sapi: bing, tolong menjauhlah….
Kambing: kenapa, pi?
Sapi: bau (sambil menutup hidungnya)
Kambing: kau tuh yang bau. Lihat kotoranmu yang besar itu. (ketus)
Sapi: hehehehe… Sori deh bing. Btw, kamu tahu ga kenapa kita dikumpulkan disini?
Kambing: kurang tahu juga sih. Tapi seingatku waktu kecil, orang tuaku juga pergi ke tempat seperti ini.
Sapi: lalu?
Kambing: sampai sekarang mereka tidak kembali.
Sapi: wah, kenapa bisa begitu?
Kambing: mungkin sudah dibeli orang.
Sapi: mungkin saja sih. Tapi kalau bisa memilih, kamu mau tetap tinggal di kandang atau diambil orang?
Kambing: kalau saya terserah pemilik saya. Mau tetap di kandang atau dijual, saya menurut saja.
Sapi: mengapa tidak lari saja?
Kambing: mau lari kemana? Kemana pun kita tetap saja akan dimanfaatkan oleh orang lain. Lebih baik tinggal dan menurut kepada pemilik.
Sapi: kenapa, bing? Bingung nih.
Kambing: karena pemilikku lah yang merawatku dan menjagaku sampai sekarang. Jika akhirnya aku dijual atau mati sekalipun tidak masalah. Daripada aku lari dan orang lain yang menikmati.
Sapi: hmm…. Kamu pernah tidak protes tentang hidup kita yang ujungnya harus mati demi manusia? Apakah kita tidak bisa mati karena tua?
Kambing: pernah aku berpikir seperti itu. Tetapi tidak lama.
Sapi: mengapa? (penasaran)
Kambing: karena aku menyadari bahwa kehadiranku di dunia ini adalah menyenangkan pemilikku. Jika aku harus mati demi yang lain bisa hidup, aku rela. Karena untuk itulah aku ada.
Sapi: bukankah banyak hal lain yang bisa dimakan manusia?
Kambing: kalau semua tidak mau dimakan seperti yang kita lakukan? Apa makanan manusia? Ingat kita adalah binatang dan diciptakan untuk menjadi makanan mereka.
Sapi: oh begitu ya bing. Aku akhirnya mengerti. Aku tidak akan mengeluh lagi jika aku harus berkorban demi manusia.
Kambing: siplah.
Pesan: kita diciptakan punya maksud dan tujuan. Jangan sampai karena ego kita, maksud dan tujuan itu tidak tercapai. Marilah menjadi manusia yang benar dan menyenangkan Penciptamu.
semoga membantu ^_^
Suatu sore, Andi yang hendak ke rumah Firman, menghentikan laju sepedanya di pinggiran jalan. Dia hendak menelepon temannya untuk menanyai alamat rumah temannya tersebut.
Andi: Halo, Man, kamu ada di rumah?
Firman: Iya, Di. Kamu masih di perjalanan?
Andi: Iya nih Man. Eh iya, rumahmu itu di sebelah mana sih? Aku lupa.
Firman: Kau sekarang posisinya ada di mana?
Andi: Di pinggir jalan yang ada pohon mangganya.
Firman: Oh di sana. Kamu tinggal lurus saja sejauh 50 meter, kemudian belok ke kiri sejauh 10 meter. Nah, di sana kamu akan menemukan rumahku yang berwarna hijau tosca berlantai dua.
Andi: Baiklah, terima kasih, Man. Aku akan segera ke sana.
Firman: Sama-sama. Aku tunggu ya.
Dan Andi pun kembali mengayuh sepedanya menuju rumah sang teman.
Jawaban:
Ade:bu…. Ilham kemana ya bu
Ibu:ibu juga tidak tahu, jangan jangan
Ade:jangan jangan kenapa bu
Ibu:jangan jangan ilham nyasar saat main di taman
Ade:ayo bu kita cari ilham
Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.
Deni : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”
Caca : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”
Deni : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”
Caca : “Aku ada masalah, Den!”
Deni : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”
Caca : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”
Deni : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”
Caca : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”
Deni : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”
Caca : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”
Deni : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”
Caca : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”
Deni : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”
Caca : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”
Deni : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”
Caca : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”
Deni : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”
Caca : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”
Deni : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)
Caca : “Janji.”
Deni : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”
Caca : “Udah suratan takdir kali.”
Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada persamaan nama, cerita, dan lainnya. Terima kasih..
cow : sayank aku tresno karo koe
cew: yo mas aku tresno karo koe
uwong gemblung:”He koe,laiyo koe”
uwong waras :”Pancen wong gemblung,ra waras”
Jawaban:
udin:assalamu’alaikum beni
beni:waalaikum salam
udin:kamu sehatkan ben
beni: iya aku sehat kok,kamu sehat kan
udin:iy sama aku jug
beni:dari mana kamu din?
udin:dari perpus ambil buku tentang alam
beni:owh
Penjelasan:
maaf kalau salah
lia:hy
tika:jg
lia:apa kabr?
tika:baik
(setelah itu mika tidak sengaja mendirong lia)
lia:aduhh
mika:maaf ya aku gk tau klo ad kmu
lia:gpp kok aku gk kenapanapa
semoga membantu 😉
Rachman= he Man awakmu lapo?
Salman=gak lapo lapo
Rachman=ayo dolen
Salman=ayo
Contoh teks drama :
Pada suatu hari, di suatu tempat yang terpencil, ada seorang anak lelaki pemberani. Dia bernama Guntur Putra. Dia hidup sebatang kara, dia sangat penyabar dan juga sangat teliti. Dia suka sekali berburu. Di suatu hari, dia pun berburu karena dia sangatlah lapar. Dia pun memanah kesana kemari, namun tiada binatang yang terkena anak panah miliknya.
Dia berkeliling ke seluruh daerah. Dan akhirnya ada seekor kancil gemuk dan sehat. Dan dia pun berusaha agar tak terlihat atau terdengar langkahnya oleh kancil itu. Pada akhirnya tertangkap kancil itu dan dibawanya ke rumah gubuknya. Tetapi terlihat ada seseorang di rumah gubuknya itu. Ternyata orang itu adalah Raden Mas Sigit, dia putra Raja Maharaja Sri Akeng. Dia meminta agar kancil tersebut di kembalikan kepadanya. Namun Guntur tak mau memberi hasil jerih payahnya. Akhirnya Raden Sigit meminta “adu jantan”. Akhirnya dikeluarkanlah kemampuan Guntur kepada Raden Sigit. Setelah lama sekali berkelahi, Guntur menang dan Raden Sigit tak mau terima kekalahannya. Dipegangnya sebuah keris bertuliskan “Kerajaan Ramuk Wijaya” dalam bahasa Jawa Kuno. Keris itu sakti sekali, akhirnya diarahkan ke Guntur, namun Guntur tak menerima sambaran keris tersebut… (Lanjutkan sendiri)Semoga membantu
sore itu ita telat berangkat les, dan aku menengurnya
aku : ita, kenapa kau telat les?
ita : aku telat mandi
aku : lain kali jgn telat lagi
ita : siap bos!
Ujian Nasional
Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa jawab.
Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasonal.
Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
Gisel: Semoga saja begitu.
Contoh teks drama 3 orang, contoh teks drama bahasa jawa 6 orang, contoh teks drama 6 orang lucu, contoh teks drama untuk 3 orang, teks drama percakapan 2 orang, contoh teks drama untuk 2 orang, teks drama 2 orang, contoh teks drama lucu 4 orang, contoh teks drama anekdot 6 orang, contoh teks drama singkat 2 orang, contoh teks dialog bahasa inggris 2 orang, contoh teks drama komedi 6 orang