Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam – Salah satu jenis teks yang digunakan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia adalah teks ekspositori. Teks jenis ini sering kita jumpai di media massa ketika memberitakan fenomena alam, sosial, atau budaya.
Biasanya teks ini dijelaskan secara berurutan mulai dari terjadinya suatu fenomena atau peristiwa hingga berakhirnya peristiwa tersebut. Ini memberi pembaca pemahaman tentang proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa.
Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis teks ini, Anda dapat melihat contoh teks eksplanasi singkat beserta strukturnya berikut ini. Datang dan simak ulasannya!
Mengidentifikasi Informasi (pengetahuan Dan Urutan Kejadian) Dalam Teks Eksplanasi Lisan Dan Tulis Worksheet
Sebelum membahas contoh teks ekspositori pendek dan strukturnya, Anda harus memahami terlebih dahulu pengertiannya. Teks ekspositori adalah tulisan yang menjelaskan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa alam, sosial, atau budaya. Dalam teks ekspositori, penulis mencoba menjelaskan proses terjadinya cerita.
Entri dalam teks eksplanasi disusun berdasarkan urutan dan sebab akibat. Selain itu, penjelasan di sini juga dilengkapi dengan bukti-bukti ilmiah atau teoritis untuk memperluas pengetahuan pembaca.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Contoh Teks Eksplanasi
Tujuan penulisan teks ekspositori adalah untuk menjelaskan langkah-langkah atau kronologi suatu fenomena. Dengan membaca teks, pembaca dapat dengan mudah dan mudah memahami peristiwa tersebut.
Struktur teks eksplanasi relatif pendek dan sebaiknya disusun secara runtut agar mudah dibaca oleh seseorang. Berikut struktur teks eksplanasi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Contoh teks eksplanasi singkat dan strukturnya yang pertama adalah tentang fenomena sosial kemiskinan. Seperti halnya struktur aslinya, definisi umum kesulitan dijelaskan di awal teks. Kemudian kita sampai pada penyebab dan dampak kemiskinan.
Bhs Indo Teks Eksplanasi
Selain itu, teks penjelasan di atas menjelaskan tentang tsunami yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Dengan membaca teks di atas kita dapat memahami proses terjadinya tsunami, sehingga pembaca dapat lebih waspada dan berhati-hati.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Angin puting beliung merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Teks eksplanasi seperti di atas biasanya muncul di buku teks untuk mengenalkan siswa pada proses terjadinya bencana alam seperti angin puting beliung.
Fenomena alam lain yang dapat dijelaskan dengan menggunakan teks eksplanasi adalah hujan es. Dari teks penjelasan lengkap di atas, pembaca akan mengetahui secara detail faktor-faktor penyebab hujan es dan proses terbentuknya.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam
Contoh teks eksplanasi singkat di atas beserta strukturnya terdiri dari pernyataan umum dan bagian sebab akibat. Pernyataan umum ini memuat pengertian tsunami, sedangkan sebab dan akibat menjelaskan proses terjadinya tsunami.
Teks ekspositori juga dapat ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Pada bagian pembuka atau pernyataan umum, Anda dapat menceritakan keadaan umum sebelum peristiwa itu terjadi. Anda bisa merinci kejadian dari berbagai sumber terpercaya di bagian penjelasan.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Pada contoh teks penjelasan di atas dijelaskan bahwa gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan kerak bumi. Kemudian penulis juga menambahkan kesimpulan bahwa gempa bumi bisa terjadi kapan saja.
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam
Kembali ke fenomena sosial, contoh teks penjelasan singkat di atas beserta strukturnya berkaitan dengan pengangguran. Di dalamnya dijelaskan secara lengkap mulai dari pengertian, sebab akibat dan juga solusi dari permasalahan tersebut.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Fenomena alam lain yang dapat dijelaskan dalam teks eksplanasi adalah munculnya pelangi. Bagian pernyataan umum menjelaskan apa itu pelangi. Kemudian bagian sebab akibat menjelaskan proses ilmiah terbentuknya pelangi.
Contoh teks penjelasan singkat dan strukturnya yang terakhir menjelaskan tentang bencana alam angin puting beliung. Teks diawali dengan apa itu angin puting beliung, penyebab, proses dan akibat dari fenomena alam tersebut.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam……?
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- apa saja contoh teks eksplanasi bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi tentang bencana alam
- contoh teks eksplanasi bencana alam?
judul: Tanah Longsor
pertanyaan umum:
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi
karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.deretan penjelasan/ eksplanasi: Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga
menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng
bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya
kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh
alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah
hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah,
kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian
yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng,
lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk
pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar
pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air
hujan sehingga bisa meminimalisir.
interpretasi: Poin diatas
merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah
adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah,
tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran.
Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena
kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban
selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau
wilayah dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.SEMOGA MEMBANTU ^^^^^ @azrialakbar13
Tsunami
adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena
gempa atai letusan gunung berapi di bawah laut atau
didaratan dekat pantai.
Pwernyataan umum :
Tanah longsor adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Deretan Penjelasan :
Tanah longsor tercipta saat air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Lalu air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Tidak hanya itu penyebab
terjadinya tanah longsor, ada 2 faktor yang
menjadi penyebab yaitu : yang pertama faktor alam contohnya berupa : batuan lapuk, kemiringan sisipan lapisan batu lempung,
strukutur sesar, kekar, gempa bumi, stragrafi, gunung berapi, lereng yang curam, kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam pelarutan, tekanan hidrostatika, tanah kritis, gempa bumi, ledakan, getaran mesin,dan
getaran lalu lintas kendaraan. Dan yang ke dua faktor manusia contohnya
berupa: pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan
di daerah lereng, kegagalan struktur
dinding penahan tanah, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem
pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,dan Sistem drainase daerah
lereng yang tidak baik. . Prinsipnya
ialah tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Interpretasi :
Menurut kami, tanah
longsor selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling
besar terjadi ketika tanah tersebut mengenai pemukiman warga sehingga dapat
menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materi.
bencana alam merupkan suatu kejadian besar yang di sebabkan oleh gejala gejala alam,dan bencana alam ini dapat merusak semuaa daerah yang di lewatinya….
tsunami,gempa bumi,gunung meletus !
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
teks eksplanasi tentang badai
Badai merupakan cuaca yang ekstrim. Badai adalah angin
kencang yang menyertai cuaca buruk yyang datang secara tiba – tiba.
ada banyak salah satunya di
ini ada teks eksplanasi di dalam file berikut
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Ilmu
PengetahuanTsunami Terbesar Sepanjang Sejarah
Fenomena Alam Banjir
Tsunami
adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah volume air laut
sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar laut, gunung
berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh jatuhnya
meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500 – 100
kilometer / jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah mencatat
beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata Tsunami yang
terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam sepanjang
sejarah.
Tsunami
terjadi karena pergeseran lempeng di dasar laut. Di sepanjang patahan selama
terjadi gempa menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu. Semakin besar
daerah patahan, makin besar gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga
tercipta karena meletusnya gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air laut
sangat tinggi. Gelombang tsunami melaju lebih cepat dari pada gelombang normal.
Gelombang tsunami menyebar dengan ketinggian 30 – 50 meter dan kecepatan kira –
kira 800 km/jam. Saat gelombang berada di daerah dangkal, kecepatan akan
menurun dan ketinggian akan semakin bertambah. Gelombang – gelombang bergantung
pada bentuk pantai serta kedalamannya. Gempa bumi yang episentrumnya terjadi di
dasar laut sangat berpotensi tsunami dan berbahaya bagi manusia.
Bencana
tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu tersebut tercatat telah menewaskan
lebih dari 230.000 jiwa belum termasuk jumlah orang yang hilang. Semua
peristiwa tersebut berawal dari peristiwa gempa bumi bawah laut yang terjadi di
Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 dimana pusat gempa terdapat di lepas
pantai barat Sumatra. Masyarakat Sumatra sendiri menamakan gempa tersebut
sebagai Gempa Bumi Sumatra – Andaman. Para ahli Meteorologi dan Geofisika dari
BMKG menyatakan bahwa gempa dasyat tersebut disebabkan oleh subduksi
(pergerakan lempeng tektonik).
Tsunami
terbesar sepanjang sejarah ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur di kawasan Sumatera saja. Namun di beberapa negara seperti
Thailand, Sri Lanka serta Afrika juga mendapatkan dampak yang sama parahnya.
Pada saat itu, Indonesia, Maladewa, dan Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat
karena peristiwa terbesar sepanjang sejarah ini dianggap sebagai bencana
nasional. Masyarakat dari berbagai belahan dunia juga tidak tinggal diam,
berbagai bantuan dari masyarakat internasional terus mengalir. Bahkan tidak
sedikit negara yang tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk materi namun
juga mengirimkan tenaga sukarelanya untuk turun berperan dalam proses
rekonstruksi.
Walaupun
tsunami di Sumatera yang merupakan tsunami terbesar sepanjang sejarah telah
beralalu, namun proses rekonstruksi masih terus berjalan hingga saat ini. Tidak
sedikit pemberitaan tentang ‘disunatnya’ bantuan – bantuan dari luar negeri,
namun paling tidak masyarakat Aceh – Sumatera telah bisa menata kehidupan
mereka kembali. Gempa berkekuatan 9,1 SR (menurut United States Geological
Survey, walaupun dibantah oleh Institut Teknologi California yang menyatakan
bahwa kekuatan gempa saat itu mencapai 9,2 SR) yang diikuti oleh peristiwa
tsunami besar memang telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah Aceh, jadi
tidaklah mengherankan bila peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa
tsunami terbesar sepanjang sejarah.
Kita
tak perlu khawatir akan tsunami karena tidak semua gempa dan gunung meletus
berpotensi gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan bagi manusia.
Mereka kehilangan harta benda lainya. Kerusakan terbesar ketika tsunami adalah
besarnya gelombang tsunami yang mengenai rumah – rumah warga sehingga gelombang
menyeret apa saja yang dilaluinya.
pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
teks ekplanasi tentang bencana alam : contohnya banjir 🙂
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan “tsu” dan gelombang “nami” Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar. Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal
mengubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang terjadi di dasar lau sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar di sebabkan oleh gelombang besar yang membanjiri daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.
Ringkasan Teks Eksplanasi Nasib Pedagang Kaki Lima Di Tengah Pandemi
Ini adalah contoh teks eksplanasi singkat dan strukturnya memungkinkan pembaca memahami peristiwa dengan lebih runtut dan mudah. Saya harap jenis teks ini lebih mudah Anda pahami, Veil.
Contoh teks eksplanasi tentang bencana alam banjir, teks eksplanasi tentang bencana alam, contoh teks eksplanasi fenomena alam, contoh teks bencana alam, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam, contoh teks eksplanasi peristiwa alam, teks eksplanasi bencana alam, contoh teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang alam, teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, eksplanasi bencana alam