Contoh Teks Wawancara Tentang Pendidikan – 6 Tips dan Trik Contoh Artikel Pendek Kesehatan Lingkungan, Kejahatan Anak, Peredaran Narkoba dan Pendidikan Saat Ini 2020
Halo teman-teman, tajuk. Kali ini kita akan membahas tentang belajar bahasa indonesia tentang contoh kata percakapan pendek khususnya untuk sesama siswa.
Contoh Teks Wawancara Tentang Pendidikan
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Sebelumnya TajukMin akan membahas sedikit tentang apa itu komunikasi? Komunikasi adalah kerja tanya jawab antara dua kelompok pewawancara dan fasilitator untuk memperoleh data, informasi atau tanggapan terhadap suatu hal.
Contoh Teks Wawancara Singkat Tentang Kesehatan, Lingkungan, Kenakalan Remaja, Pedagang, Narkoba Dan Pendidikan Terbaru 2020
Menurut ahli Charles Stewart dan W.B. Kuis Tunai adalah pendekatan komunikasi komprehensif dan spesifik yang dirancang untuk mengubah sikap dan mencakup pertanyaan dan jawaban.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi khusus yang diawali dengan kata-kata dengan tujuan tertentu dan berfokus pada bagian konten tertentu dengan proses berkelanjutan untuk menghilangkan konten yang tidak relevan.
Soal Koentjaraningrat merupakan suatu metode yang digunakan untuk tujuan lain dalam upaya memperoleh informasi dan mampu menjawab komunikasi tatap muka.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Successful Entrepreneur: Chef Li
Jelaskan bahwa wawancara adalah untuk tujuan diskusi. Dengan cara ini, peneliti dan pewawancara bertemu tatap muka (verbal) untuk memperoleh informasi verbal, mencari tujuan yang mungkin dapat menjelaskan masalah penelitian.
Komunikasi adalah cara mengungkapkan kata-kata yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan gerak tubuh, orang dapat melihat wajah orang lain dan mendengar telinganya, seperti alat untuk mengumpulkan informasi tentang budaya yang berbeda. Sembunyikan (hide) atau terlihat.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara: Ya, sebagai dokumen ini, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan tentang peran atau manfaat air bagi kesehatan fisik kita?
Identifikasi Kalimat Tidak Efektif Dalam Dua Surat
Dokter: Ya, tubuh membutuhkan banyak air untuk menjaga agar darah tetap mengalir ke seluruh tubuh. Satu hal yang baik adalah garam. Air garam memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita seperti menghilangkan dehidrasi dan rasa haus, meningkatkan energi, mengatur kalori dan menurunkan berat badan, membuat kulit halus dan bercahaya, menjaga fungsi ginjal dan mencegah penuaan dini. Sebenarnya masih banyak manfaat lain yang bisa kita peroleh dari rutin minum air putih.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Meminumnya akan memberikan banyak efek pada tubuh. Efek sampingnya antara lain kulit kusam, ginjal lemah, susah tidur, mata kering, tenggorokan kering.
Jika kita minum teh saat kita merasa haus dan haus. Minumlah banyak air, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Sebaiknya kita makan 0,03 liter per kilogram berat badan kita. Jika kita selalu mendengar bahwa kita harus minum air putih dua liter sehari, bukan berarti hanya minum air putih saja, melainkan semua minuman seperti susu, sayur mayur, sup, dan buah.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Cara Membuat Buku Dengan Hasil Wawancara Sebagai Sumber Buku
Dokter: Selain saat kita merasa haus dan haus, ada juga saat-saat yang tepat untuk minum air putih, seperti saat bangun tidur, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum tidur.
Dokter : Minumlah air putih yang cukup dan tepat waktu. Sebab kelebihan dan dehidrasi akan mempengaruhi kesehatan tubuh.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara: Ya Dr. Penjelasannya jelas dan saya yakin akan bermanfaat bagi semua orang yang mendengarkan dan penting bagi saya. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara ini.
Gratis Contoh Surat Lamaran Kerja & Cover Letter Keren
Pewawancara : “Terima kasih, kalau tidak lebih, saya akan menjawab pertanyaan pertama. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan di sekolah?”
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Responden: “Saya yakin seluruh warga sekolah mengetahui pentingnya lingkungan sekolah yang bersih. Karena menjaga kebersihan lingkungan sangat bermanfaat bagi kita semua karena dapat membantu kita hidup aman, bersih, sejuk dan sehat. “
Pewawancara: Ya, Pak, kami sedang menyelidiki kejahatan di sekolah. Bisakah saya meminta bantuan Anda?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Contoh Teks Eksplanasi Pendidikan Tentang Kualitas Pendidikan Indonesia
Pewawancara: Um… Apakah menurut Anda gangster di sekolah, khususnya di sekolah kita, menjadi perhatian karena banyak kasus anak-anak bolos sekolah akhir-akhir ini?
Pewawancara: Um… ya, kenakalan remaja terutama di sekolah sepertinya banyak menjadi permasalahan di sekolah seperti kita. Namun, di sekolah kami, saya rasa belum mencapai tingkat setinggi itu.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara : Kalau ada masalah absensi bisa dibilang tidak wajar karena di usia sekolah seperti anda, sikap siswa masih stabil dan banyak teman yang mengikuti.
Contoh Teks Wawancara Singkat Yang Bisa Dijadikan Referensi
Pewawancara: Ya, ada hal-hal lain seperti menyontek, pulang larut malam, tidak bekerja, merokok di sekolah untuk laki-laki, misalnya, dan banyak lagi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara: Melihat begitu banyak hal buruk yang sering terjadi, menurut Anda apa yang harus dilakukan siswa agar terhindar dari hal buruk tersebut?
Pewawancara : Melakukan semua hal tersebut akan berbahaya bagi siswa, maka alangkah baiknya jika setiap siswa dapat menumbuhkan keyakinan bahwa melakukan hal-hal buruk tersebut akan membawa masalah dan kerugian bagi dirinya sekarang dan di masa yang akan datang. . .
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Contoh Jawaban ‘ceritakan Mengenai Diri Anda’ Dan Tipsnya
Bayangkan sejenak Anda dialihkan ke dunia Earl yang didorong oleh karma. Anda menghasilkan banyak uang dan masih bolos kelas, apakah Anda bodoh?
Pewawancara: Ya… Saya setuju dengan Anda. Selain itu, apakah sekolah mempunyai tindakan khusus untuk mencegah hal ini?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Asisten: Sebagai organisasi yang mengelola siswa sekolah, ada banyak cara untuk menangani para penjahat ini. Misalnya, anak yang datang terlambat akan dihukum jika menghalanginya.
Penerapan Budaya 3s Di Sd Negeri 2 Kebonagung Pakisaji
Pewawancara : Ya tentu saja.. Pada sesi selanjutnya siswa akan diinstruksikan untuk meningkatkan kesadarannya akan keburukan dan kerugian yang diakibatkan oleh perilaku buruk tersebut agar siswa memahami mengapa dirinya dilarang untuk membolos dan melakukan hal-hal buruk di sekolah.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Q: Bagaimana dengan siswa yang mengatakan dirinya keras kepala atau keras kepala dan tidak berkecil hati atas kesalahannya?
Pewawancara: Jika tidak ada perubahan maka pihak sekolah akan berkomunikasi lebih lanjut dengan orang tua siswa agar orang tua dapat ikut serta dalam mengajar dan membimbing anaknya. Apabila berlebihan dan melanggar hukum, maka harus diserahkan kepada pihak yang berkepentingan.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Interview Bahasa Inggris: 28 Contoh Pertanyaan Dan Jawabannya!
Pewawancara: Iya, misalnya kalau ada kasus pencurian, kalau tidak ada jawaban dan tidak mau berubah maka akan diserahkan ke polisi.
Pewawancara : Alhamdulillah Tuhan tidak pernah mengalami masalah seperti itu, terornya siswa-siswa muda di sekolah kami hanya bermain-main dan tidak mengerjakan tugasnya. Dan mudah-mudahan mereka dapat memperbaiki sifat-sifatnya yang terpuji, bukan perbuatannya yang tercela.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara : Alhamdulillah jadi… Baiklah pak, saya rasa saya belajar banyak dari penjelasan bapak. Saya sangat berterima kasih atas informasi dan kesediaan Anda untuk berbicara dengan saya.
Lowongan Kerja Di Pt Pembangkitan Jawa Bali Tahun 2013
Pewawancara: Ya, saudara kami ditugaskan oleh pelatih bisnis kami untuk mengajukan pertanyaan tentang pengusaha tersebut sebagai asisten. Apakah Anda siap untuk wawancara?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Penjual: Pertama kali saya menggunakan kayu selama kurang lebih satu tahun, karena saya tidak tahan terus-menerus, maka saya memilih gerobak.
Pewawancara: Oh! Begitu ya gan, saya rasa kami sudah banyak mengetahui tentang bisnis kue, kami ucapkan terima kasih atas waktunya, semoga bisnis anda berjalan dengan baik.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Cara Dan Contoh Memperkenalkan Diri Saat Interview Kerja Dengan Baik
Pewawancara: “Seperti yang kita lihat di banyak media, narkoba yang paling banyak beredar adalah ganja, heroin dan narkoba lainnya.”
Pewawancara: “Hal ini dikarenakan hukum di Indonesia belum cukup ketat terhadap distributor dan konsumen. Berbeda dengan di Korea dan China, konsumen dan distributor dikenakan hukuman dan hukuman yang ketat. Seperti hukuman mati.”
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pewawancara : “Penggunaan narkoba sendiri disebabkan oleh dua hal. Pertama, cerita batin akibat rasa ingin tahu, pencarian makna hidup, kelelahan, dan sebagainya. “Kedua hal itu bersifat eksternal, karena rumah rusak, dorongan teman, dan sebagainya.
Wawancara Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tahap, Dan Tips
Pewawancara : “Seperti yang kita ketahui bersama, narkoba dapat menimbulkan dampak negatif bagi konsumennya, seperti masalah biologis, masalah pikiran, dan masalah sosial.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
T: “Mengapa tembakau seperti ganja begitu banyak ditanam di Aceh padahal ganja atau obat-obatan terlarang lainnya dapat berdampak buruk bagi konsumen?”
Pewawancara : “Karena tanaman seperti itu hanya tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia yang sering disebut sebagai negara pembuat obat. “Seperti di Aceh, ganja tidak hanya digunakan sebagai obat pereda nyeri atau semacamnya, tapi juga bisa dicampur dan dimasak.”
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Contoh Teks Inspiratif Singkat Pendidikan, Bangkitkan Semangat Belajar
Pertanyaan: Siapakah yang bertanggung jawab atas budidaya ganja tersebut?
Pewawancara: “Jika penanamannya ilegal, petani harus bertanggung jawab. “Saat ini budidaya yang legal menjadi tanggung jawab pemerintah asalkan budidaya tersebut tidak disalahgunakan.”
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Responden: “Pemerintah harus menegakkan hukum yang banyak digunakan untuk mencegah penanaman dan konsumsi ilegal. Narkoba tidak ada di Indonesia dan memakan korban.”
Simulasi Mengajar Dan Wawancara · Panduan Simpkb
Pertanyaan: Apakah upaya sekolah dalam mencegah siswanya menggunakan narkoba?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Pendukung: “Sekolah harus terlibat dalam kegiatan anti narkoba. Selain itu, sekolah juga harus bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mencegah penggunaan narkoba.”
Pertanyaan: Namun bagi mereka yang pernah menggunakan narkoba, bagaimana penyelamatannya?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Rahasia Menjawab 10 Pertanyaan Wajib Saat Wawancara Kerja
Tip: “Penyelamatan dapat dilakukan dengan mengirimkan pelaku ke pusat pelatihan masyarakat atau ke sekolah pelatihan Islam dan metode kesehatan.” Jadi selamatan adalah proses spiritual (keagamaan) dan kesehatan yang baik serta dukungan orang tua/keluarga akan membantu mempercepat kesembuhan. Sembuh.”
Pertanyaan: Berapa lama atau kapan pemugaran dilakukan?
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Responden : “Tergantung pelakunya, jika dalam diri pelaku ada keinginan untuk menyelamatkan secepatnya maka penyelamatannya akan singkat dan sebaliknya.”
Riset: Penggunaan Bahasa Daerah Di Kelas Terbukti Berpotensi Tingkatkan Kemampuan Siswa Di Daerah
Responden : I
Pertanyaan dan Jawaban Terkait contoh teks wawancara tentang pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan
- Contoh teks wawancara pendek tentang pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara bertema pendidikan**
- contoh teks wawancara bertema pendidikan
- contoh teks wawancara tentang pendidikan singkat
- contoh teks wawancara bertema pendidikan ***
- Contoh Teks Wawancara dengan dosen
Tema : Pendidikan
setelah itu buat Teks eksposisi dan kerangkanya - contoh teks wawancara dalam bahasa sunda tentang pendidikan/budaya/kesenian
- contoh teks wawancara yang dilakukan oleh 3 orang mengenai pendidikan atau kesehatan
apakah anda peduli dengan pendidikan?
apakah anda pernah mengikuti pendidikan sd smp sma dan perguruan tinggi?
Wawancara singkat tentang pendidikan Pewawancara : “Selamata sore adik ?”
Narasumber : “Ya selamat sore ,ada apa ya ?”
Pewawancara : ” Begini dik,kita mau tanya tanya soal pendidikan”
menurut adik apasih pentinya sekolah ?”
Narasumber : ” Bagi saya sekolah sangatlah penting,selain kebutuhan untuk mencapai prestasi dan juga jenjang untuk menuntut ilmu”
Pewawancara : ” Nahh, kalau adik sekolah sudah kelas berapa ?”
Narasumber : ” Saya duduk sekarang di kelas 9 ”
Pewawancara : ” Wahh pasti sebentar lagi akan menghadapu UN kan?”
Narasumber : ” Iya . Itu memang benar . Dan saya banyak mengikuti les tambahan”
Pewawancara : ” Oh begitu ya, jadi pelajaran apa saja yang materinya sudah dikuasai ?”
Narasumber : ” Sampai sejauh ini saya baru 3 pelajaran yang sudah dikuasai”
Pewawancara : ” Sampai disini sajaya topik kita. Dan terimakasih sudah memberi sedikit waktunya. Dan selamat sore
Narasumber : ” Sama sama. selamat sore juga”
Semoga membantu
Contoh
Kita :Slmt pagi pak .Bisa minta waktunya sebentar ?
Contoh(Kepala Sekolah / Wakil Kepala) :Iya ?
K :Dari tahun berapa Sekolah ini didirikan ?
KS :Contoh(1986) Dek
K :Ummbb .Apa disini banyak siswa yang mengikuti lomba olimpiade Pak?
KS :Iya dek ,Contoh( Ada sekitar 105 siswa dan siswi yang tlah memenangkan lomba olimpiade )
K :Apa saja penunjang untuk memaksimalkan Potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade Pak ?
KS :Ya … contohnya bimbingan belajar setelah pulang sekolah ,Study tour ,dan Pembelajaran langsung di lap.
K :Ummbb .Iya pak .Apa disini ada kelas khusus untuk murid yang akan mengikuti Olimpiade?
KS :Iya ada ,Kelas itu untuk disiapkan untuk murid yang mengikuti olmpiade .Kami siapkan di Lantai 2 ,Karna di Lantai 2 lebih tenang dari di lantai 1
K :Mengapa di Lantai 2 pak ?
KS :.Dengan keadaan yang lbh tenang ,Siswa jadi lbh bisa untuk berkonsentrasi ,Dan mengasah potensi yang dimiliki ..
K :Iya pak .TerimakasihItu yang aku bisa
pewawancara = P
narasumber = N
P:”selamat siang pak budi.”
N:”selamat siang,nak.”
P:”begini pak saya ingin mewawancarai bapak.”
N:”tentu saja, bisa ayo silahkan!”
P:”sudah berapa tahun bapak berprofesi sebagai guru?”
N:”sudah 10 tahun.”
P:”kenapa anda menggeluti dunia pendidikan?”
N:”karena saya lihat anak anak zaman sekarang sudah banyak yang malas saya ingin anak anak menjadi rajin kembali.”
P:”apa bapak pada awalnya memang ingin menjadi guru?”
N:”sebenarnya bapak ingin jadi dokter.”
P:”oh begitu ya pak, terimakasih atas wawancaranya maaf bila menganggu,selamat siang.”
N:”sama sama,selamat siang.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Haniah Nadhifah, siswi dari
SMA Negeri 2 Makassar. Saya ingin mewawancarai anda mengenai
Perpustakaan Kota di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut
Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Makassar saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai
diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti
perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi
pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini
seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang
meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
kalo benar hai just kidding instancesbangsabangbangb
Saya : “Selamat sore.”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apakah boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya tentu boleh, silahkan.”
Saya : “Perkenalkan nama saya adalah Ikhsan Okta, siswa dari SMP IT Bustanul Ulum(tapi terserah mau nama siapa).Saya ingin mewawancarai anda mengenai beberapah hal tentang Perpustakaan Kota yang ada di Makassar. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota saat ini di Makassar?”
Narasumber : “Bisa dibilang perpustakaan kota saat ini jauh lebih maju. Kualitasnya pun sudah mulai diperbaiki juga. Koleksi-koleksi bukunya pun juga saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting menurut Anda perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi saya, perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan itu sangat penting. Ini bertujuan supaya untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang dikatakan paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita ataupun novel-novel.”
Saya : “Mengapa buku cerita atau novel menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin juga masih berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa sudah sangat membosankan. Jadi pendidikan saat ini pun seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang menurut Anda seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan ini?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya juga adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu saja pertanyaan yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas jawabannya dan waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya, sama-sama. Selamat sore kembali.
Wawancara 1
Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.
Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!Pewawancara :
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?Narasumber :
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal.Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.Narasumber :
Terimakasih kembali.
ini contoh teks eksposisinya yg.sedang dibicarakan oleh siswa dengan dosennya 🙂
Kenakalan Remaja
Saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan nasional di Indonesia. Kenakalan remaja itu sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dan termasuk sebagai permasalahan yang melibatkan hukum dan dilakukan oleh remaja. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kenakalan remaja tersebut dilakukan oleh seseorang yang merasa sudah dewasa tetapi pada kenyataannya masih anak-anak dan berusia 13-18 tahun
Banyak faktor pendukung yang menjatersebut bertindak buruk, seperti keluarga yang buruk, bergaul dengan teman sebayanya yang buruk juga. Kenakalan remaja tersebut dapat berupa tawuran, merokok, memakai narkoba, dan seks bebas. Usia remaja yang telah disebutkan sebelumnya merupakan usia bagi seseorang untuk mencari jati dirinya dan masih belum stabil sehingga belum mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Dalam usia tersebut seseorang seharusnya tumbuh dengan dibarengi oleh pendidikan yang baik dan pantas dan juga didampingi oleh orangtua dalam menjalani masa remajanya.
Perkembangan remaja harus diarahkan ke arah yang positif dengan didampingi oleh orangtua dan pendidikan yang positif juga. Dengan melakukan hal tersebut masalah kenakalan remaja akan dapat teratasi sedikit demi sedikit.Berikut adalah struktur dari teks eksposisi tersebut:
Pendapat(Tesis) = Paragraf 1
Argumentasi = Paragraf 2
Penegasan Ulang (Penutup) = Paragraf 3
Teh enong si pangusaha peuyeum
Neng sari : nu ngawawancara
Teh enong : nu di wawancara
neng sari : assalamualaikum !!
teh enong : waalaikumsalam !!
neng sari : punten teh, tiasa nyungkeun waktosna sakedap
teh enong : oh muhun , aya kaperyogian naon nya ?
neng sari : bade ngawawancara perkawis usaha nu di ulik ku teteh ?
teh enong : oh mangga .
neng sari : dupi wasta teteh teh saha ?
teh enong : wasta teteh Enong Ngatini .
neng sari : teteh linggih timana ?
teh enong : abdi linggih di jl.mudun , pengkolan
neng sari : tos sabaraha lami teteh ngulik usaha leueuteun tina peuyeum ?
teh enong : kirang langkung nembe 2 taun
neng sari : ari leueuteuna naon wae ?
teh enong : di antawisna , brownies peuyeum, bolu peuyeum , peuyeum bol, donat peuyeum, goreng
peuyeum jsb.
neng sari : oh, pami peuyeum na.. kenging ngadamel nyalira atau ngagaleuh ?
teh enong : upami abdi mah ngadamel nyalira
neng sari : ari ieu teh di pasarkeuna ka mana wae ?
teh enong : ka warung” , ka toko” kue , sareng di pasarkeun di toko nyalira.
neng sari : ari kekengingan sa sasihna sabaraha ?
teh enong : kirang langkung 3juta , kadang teu tangtos neng. pami nuju tiiseun mah sok kenging 2juta .neng sari : m
WAWANCARA merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara kepada sang narasumber. Kegiatan wawancara ini bisa dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Berikut adalah contoh kegiatan wawancara yang melibatkan 3 orang dimana dua orang merupakan narasumber dan 1 lainnya adalah pewawancara. Tema yang diangkat adalah tema PENDIDIKAN.
Pewawancara: “Selamat siang bapak, ibu. Saya siswa yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan wawancara bertemakan pendidikan. Apakah bapak dan ibu berkenan dan punya waktu sekitar 30 menit saja?
Narasumber 1: “Oh silahkan, kebetulan kami sedang santai saja.”
Pewawancara: “Terima kasih bapak. Boleh saya tahu nama serta profesi bapak dan ibu?”
Narasumber I: “Nama saya Siswandi, pekerjaan saya kontraktor. Ibu ini istri saya, namanya Yuliati. Pekerjaannya ibu rumah tangga tapi sambil mengurus toko.”
Pewawancara: “Wah berari ibu IRT sekaligus wiraswasta?”
Narasumber II: “Betul dik, asal bisa bagi waktu, keduanya bisa berjalan dengan baik.”
Pewawancara: “Wah hebat. Bapak ibu, tema tugas wawancara saya ini adalah pendidikan. Dan saya memilih melakukan wawancara dengan orang secara acak untuk mengetahui pandangan publik mengenai pendidikan di Indonesia. Menurut bapak ibu, apakah pendidikan di Negara kita sudah memadai?”
Narasumber I: “Menurut saya pribadi belum memadai kalau kita berkiblat ke pendidikan di Negara maju. Meski begitu ya harus diakui kalau kualitas pendidikan kita sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.”
Pewawancara: “Kalau menurut ibu bagaimana?”
Narasumber II: “Menurut saya sudah memadai, meskipun ya selalu harus ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depannya.”
Pewawancara: “Bagaimana pendapat bapak ibu dengan pandangan orang yang beranggapan pendidikan yang sesungguhnya justru yang ada di luar sekolah?”
Narasumber I: “Setuju saya, di lingkungan kita itulah pendidikan yang sesungguhnya. Bukan sekedar teori dik, tapi pengalaman. Pengalaman ini guru yang paling baik, mengajarkan ilmu praktis.”
Narasumber II: “Tapi biar begitu pendidikan di lembaga seperti sekolah juga penting. Meski ilmu yang dipelajari kebanyakan teori tapi anak-anak dididik berpikir lebih tertata atau sistematis. Itu modal yang baik juga.”
Pewawancara: “Jadi saling melengkapi ya bu?”
Narasumber II: “Betul, seseorang yang bersekolah atau kuliah kan juga masih bergaul dengan lingkungan luar. Jadi ilmu yang ia dapat sejalan dengan pengalaman yang ia peroleh di lingkungannya.”
Pewawancara: “Baik. Itu saja pertanyaan yang saya ajukan bapak ibu. Pendapat bapak ibu akan saya tuliskan pada tugas saya. Terimakasih banyak atas waktunya.”
Narasumber I: “Senang bisa membantu, tidak merepotkan sama sekali.”
Narausmber II: “Semoga tugasnya dapat nilai terbaik ya dik.”
Pewawancara: “Amin, terima kasih sekali lagi bapak ibu.”
✓ Untuk lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut:
Contoh wawancara singkat tentang kesehatan brainly.co.id/tugas/11646142
Contoh dialog wawancara 3 orang brainly.co.id/tugas/5378231
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kode Soal : –
Kelas : VII (1 SMP)
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks Wawancara
Kata Kunci : Tema, Pendidikan, Kesehatan
Contoh teks wawancara pendidikan, teks pidato tentang pendidikan, teks wawancara tentang lingkungan, contoh teks wawancara kerja, teks wawancara tentang narkoba, contoh teks tentang pendidikan, teks wawancara tema pendidikan, contoh dialog wawancara tentang pendidikan, contoh wawancara tentang pendidikan, teks wawancara tentang pendidikan, teks berita tentang pendidikan, contoh teks wawancara tentang olahraga