Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam – Ingin menulis naskah ekspositori tapi bingung mencari referensi? Yuk simak beberapa contoh teks ekspositori beserta penjelasan strukturnya pada artikel bahasa Indonesia kategori 11 berikut ini.
Anda juga pasti penasaran kan, bagaimana kejadian gempa dan tsunami dahsyat di Aceh pada tahun 2004 lalu?
Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Banyak fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar kita. Seringkali fenomena ini membuat kita berpikir dan menimbulkan berbagai pertanyaan, sehingga memerlukan lebih banyak informasi untuk memahaminya.
Contoh Teks Eksplanasi Banjir Bandang
Nah, ada teks yang bisa membantu Anda menjawab semua pertanyaan tersebut, yaitu teks eksplanasi. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang suatu fenomena alam atau sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Tujuan dari teks ekspositori adalah untuk memberikan pemahaman secara detail dan jelas sehingga pembaca dapat memahami atau memahami fenomena yang sedang terjadi sekaligus menambah wawasan pembaca.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi penulis. Berikut penjelasan lengkapnya gaes.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Teks Eksplanasi. Pengertian, Struktur & Ciri Ciri Teks Eksplanasi.
Bagian ini menyoroti beberapa hal yang dijelaskan secara umum. Bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya dan lainnya. Tipe ini ditandai dengan penggunaan kata copula. Contoh kata copula yang sering digunakan dalam teks ekspositori adalah kata “is” dan “is”.
Setelah mengetahui gambaran umum fenomena yang dibahas, maka pada bagian ini akan dijelaskan proses peristiwa yang berkaitan dengan fenomena tersebut yang dijelaskan sebagai jawaban “bagaimana” atau “mengapa”. Bagian ini mungkin berisi beberapa paragraf yang membahas penyebab dan akibat dari fenomena tersebut.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Aceh pada pukul 17.58 WIB. Sumber gempa berada 10 km sebelah barat Aceh. Bencana ini merupakan gempa terkuat dalam 40 tahun terakhir. Daerah yang terkena dampak kerusakan antara lain Aceh, Sumatera Utara, pesisir barat Semenanjung Malaysia, Thailand, pesisir timur India, Sri Lanka, dan pesisir timur Afrika.
Buat Peta Konsep Dari Teks Eksplnasi, Bantu Kak Di Tumpuk Nanti Pagi
Saat gempa terjadi, gelombang laut naik hingga 9 meter. Pada akhir tahun 2004, gempa bumi mencapai kekuatan 9,0 skala Richter, menyebabkan 283.100 orang tewas, 14.000 orang hilang, dan 1.126.900 orang kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana paling mematikan sepanjang sejarah.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
1.26.000 orang meninggal akibat gempa di Indonesia. Puluhan bangunan hancur akibat gempa, khususnya di kawasan Melaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, 50% bangunan rusak akibat tsunami, namun tsunami yang melanda pantai barat Aceh dan Sumatera Utara menimbulkan korban jiwa paling banyak.
Di Sri Lanka, 45.000 kematian telah dikonfirmasi dan lebih dari 1 juta orang di negara ini terkena dampak langsung akibat gempa bumi. Lebih dari 12.000 orang diyakini tewas di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nikobar.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Teks Eksplanasi Singkat Beserta Strukturya
Di Thailand, banyak wisatawan asing yang juga terkena dampak bencana tersebut, terutama di kawasan Phuket yang diperkirakan menyebabkan 4.500 orang meninggal dunia. Bhumi Jensen, juga dikenal sebagai Bhumibol Adulyatej, cucu Raja Rama IX, termasuk di antara korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Lebih dari 100 kematian telah dilaporkan bahkan di Somalia, di benua Afrika, ribuan kilometer dari Indonesia. Namun sebagian besar dari mereka adalah nelayan.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Thailand dilanda gempa dan tsunami Aceh. Selain menempati posisi gempa terbesar kedua setelah gempa Chile tahun 1960 dengan magnitudo 9,5, gempa Aceh juga menduduki peringkat pertama sebagai gempa dengan sesar (panjang) terpanjang yaitu. sekitar 10 menit. Gempa ini cukup kuat untuk mengguncang seluruh dunia.
Contoh Teks Eksplanasi Singkat Beserta Struktur Dan Cara Membuatnya [lengkap]
A. Teks bencana Aceh di atas menggambarkan fenomena alam bencana yang terjadi pada tahun 2004. Paragraf pertama disusun sebagai pernyataan umum yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi dan dampak umum yang ditimbulkannya.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
B. Pada paragraf 2 sampai 6 Anda akan menemukan fakta rinci tentang kekuatan gempa, tinggi gelombang laut, jumlah korban tewas dan negara-negara yang terkena dampak bencana alam tersebut. Paragraf yang rumit termasuk dalam struktur yang menggambarkan rangkaian peristiwa.
C. Paragraf terakhir mengingatkan betapa besarnya gempa bumi dan tsunami di Aceh yang mengguncang bumi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Buku Digital Struktur Dan Kebahasaan Teks Eksplanasi
Ayo istirahat, teman-teman! Tahukah Anda bahwa kami memperkenalkan fitur pembelajaran ADAPTO, satu-satunya video pembelajaran adaptif di Indonesia yang dapat disesuaikan dengan pemahaman Anda.
Akhir-akhir ini terjadi aksi protes hampir setiap saat dan di berbagai tempat. Memang benar, protes sudah menjadi fenomena umum di masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, Panglima setempat mengatakan, penyebab terjadinya protes dan kekacauan tersebut tak lain adalah faktor kelaparan masyarakat. Ia kemudian mencontohkan masyarakat yang tenang dan damai di Malaysia dan Brunei, yang kesejahteraannya terjamin dan jarang terjadi protes di negara-negara tersebut.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Komentar tersebut tentu saja menimbulkan reaksi dari para pelajar. Mereka protes dan meminta Bupati mencabut deklarasi tersebut. Para siswa tidak menerimanya dan sepertinya motivasinya tidak terlalu rendah. Mereka mengklaim bahwa aksi protes yang biasa mereka lakukan hanya untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kejahatan yang terjadi di hadapan mereka.
Memahami Teks Eksplanasi
Manifestasi masif tidak selalu disebabkan oleh masalah lambung, bahkan banyak kasus yang tidak didasari oleh motif tersebut. Mengenai kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya menjadi beberapa tingkatan. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok. Sementara itu, kebutuhan aktualisasi diri merupakan hal yang terpenting.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Namun demonstrasi massal umumnya didasarkan pada kebutuhan tahap akhir. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah atau badan lain agar hak dan keberadaannya diakui. Mereka merasa ditinggalkan, diingkari haknya, bahkan dihina, lalu berusaha menegaskan jati dirinya.
Banyak fakta yang bisa membuktikannya. Protes massa yang terjadi pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998 tidaklah miskin dan tidak pula kelaparan. Hal ini sebenarnya dilakukan oleh masyarakat kelas menengah atas, dalam hal ini pelajar dan intelektual. Hal ini hampir tidak perlu disebutkan jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam berbagai skala (besar atau kecil), protes bukan hal yang aneh lagi di negara-negara Eropa. Pertunjukan yang mereka lakukan tentunya tidak dipicu oleh perut yang lapar, karena umumnya jumlahnya sangat banyak.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi
Dengan fakta-fakta tersebut, jelas bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama gelombang protes. Namun, pemikiran kritis masyarakatlah yang berkontribusi terhadap fenomena ini. Mereka mengetahui hak-hak mereka dan memahami bahwa ada pelanggaran dan perlakuan sewenang-wenang yang terjadi di sekitar mereka. Lalu ia protes dengan banyak tuntutan. Jika mereka tidak memiliki unsur-unsur ini dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitar mereka, mereka akan seperti menusuk hidung kerbau: Tidak peduli apa yang pemimpin mereka lakukan, mereka akan mengangguk dan mengatakan “ya” meskipun mereka mundur dan menekan. diri.
A. Teks di atas terdiri dari paragraf-paragraf yang merupakan penjelasan mengenai dampak dan penyebab meluasnya protes di masyarakat. Pada paragraf pembuka yang merupakan struktur identifikasi fenomena, teks menjelaskan fenomena demonstrasi dan pendapat komandan setempat tentang penyebab terjadinya demonstrasi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
B. Selain itu, pada paragraf berikut Anda dapat memahami proses sebab akibat berdasarkan manifestasinya dengan sejelas mungkin. Pada paragraf 3-5, penulis menggunakan beberapa fakta untuk menjelaskan sebab dan akibat tindakannya. Paragraf-paragraf tersebut dapat dikatakan sebagai struktur rangkaian peristiwa.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi (informasi Teks Eksplanasi)
C. Nah, paragraf terakhir membahas tentang struktur audit. Pada paragraf ini, Anda dapat melihat kesimpulan dan pendapat penulis tentang penyebab meluasnya protes massa yang terjadi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai dengan piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641.
Sebelum bentuk pemerintahan saat ini, Pemerintahan Bandung mengalami pasang surut kekuasaan secara periodik. Ketika Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, Tatar Periangan belum mempunyai kerajaan, hanya memiliki beberapa sub-wilayah. Istilah Prabuvan berasal dari kata Prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Banjir
Pada tahun 1575, pemerintahan Islam berkuasa di wilayah Pajajaran. Pemerintahan Mataram (1621-1677) dilanjutkan dengan pemerintahan Belanda. Ketika Mataram berkuasa, nama Prabuvan diubah menjadi Kabupaten.
Sesuai piagam tersebut, Sultan Agung Tumengung Wiranggunagun diangkat menjadi Gubernur Bandung. Saat itu pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongsih. Tepatnya di tepian Sungai Sikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citaram. Nama Crapiac kemudian diubah menjadi Citeureup. Nama tersebut bertahan hingga saat ini sebagai salah satu nama desa di Dayuhkolot.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Pada masa pemerintahan Bupati Wiranatakusuma II (1794-1829), ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayuhkolot) ke tepi sungai yang sekarang menjadi Sungai Sikapundung atau Alun-Alun Bandung. Langkah itu berdasarkan perintah “Diendel”, Gubernur Hindia Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 25 Mei 1810. Alasan perpindahan tersebut adalah karena akan memberikan prospek yang baik bagi perkembangan kawasan tersebut. Saat itu, Deindals yang dipanggil “Mas Galak” sedang dalam perjalanan menuju Panarukan dari Anyar. Kebetulan jalur ini melewati Tatar Priyankan atau Kota Bandung di titik ini.
Kelas11_bahasa_indonesia_buku_siswa_sma_smk_ma_mk_kelas_xi_1948 Pages 51 100
A. Jelas teks di atas menjelaskan tentang sejarah perkembangan Kabupaten Bandung di Jawa Barat. Pada paragraf pertama dapat dibaca tentang awal mula berdirinya pemerintahan Kabupaten Bandung yang termuat dalam struktur pernyataan resmi.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
B. Pada alinea-alinea berikut teks tersebut menguraikan peristiwa-peristiwa demi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa perkembangannya sejak berdirinya Kabupaten Bandung hingga masa-masa selanjutnya. Merupakan bagian dari struktur rangkaian sebab akibat yang menjelaskan hubungan antar peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Berdasarkan contoh tersebut, peristiwa yang digambarkan merupakan sejarah perkembangan suatu lingkungan.
Aliran atau aliran energi tersebut berasal dari matahari sebagai sumber utamanya. Energi sinar matahari masuk ke benda biologis melalui produsen. Produsen mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen pada berbagai suhu melalui rantai makanan. Energi kimia yang diterima makhluk hidup digunakan untuk aktivitas hidupnya.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam
- teks eksplanasi bencana alam
- TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Teks eksplanasi bencana alam
- Teks eksplanasi tentang bencana alam?
- teks eksplanasi bencana alam
- teks eksplanasi tentang bencana alam
- Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
- teks eksplanasi tentang bencana alam??
- teks eksplanasi tentang bencana alam
Pernyataan umum :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Deretan penjelasan :
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks “banjir”.“Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
teks “banjir”
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
judulnya : angin putingbeliung
semoga membantu
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
di daerah Sumatra disebut di Angin
Bahorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
umum)
Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
(bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
penjelasan/eksplanasi)
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)
Jawaban:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
peresapan air ke dalam tanah.Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
dampak lain dari terjadinya banjir.
tsunami
Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.
Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.
Jawaban:
tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja
Jawaban:
tidak
Penjelasan:
karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll
Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
adalah kolom udara yang berputar
kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting
beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Kebanyakan
puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung juga
mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
sampah yang terbawa Puting
beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.
Contoh teks eksplanasi
Gelombang yang Merusak
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
Jepang yaitu “tsu” yang berarti
pelabuhan dan “nami” yang berarti
gelombang.
Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
tsunami.
Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
garis pantai.
Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
tinggi dan aman.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam
Setiap makhluk hidup memasukkan dan menyimpan energi. penghasilan
Contoh teks eksplanasi bencana alam, teks tentang bencana alam, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam, teks eksplanasi bencana alam, contoh teks eksplanasi tentang alam, teks eksplanasi tentang fenomena alam, teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam banjir, teks eksplanasi tentang peristiwa alam, teks eksplanasi tentang alam, contoh teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam tanah longsor