Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam – Ingin menulis naskah ekspositori tapi bingung mencari referensi? Yuk simak beberapa contoh teks ekspositori beserta penjelasan strukturnya pada artikel bahasa Indonesia kategori 11 berikut ini.

Anda juga pasti penasaran kan, bagaimana kejadian gempa dan tsunami dahsyat di Aceh pada tahun 2004 lalu?

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Banyak fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar kita. Seringkali fenomena ini membuat kita berpikir dan menimbulkan berbagai pertanyaan, sehingga memerlukan lebih banyak informasi untuk memahaminya.

Contoh Teks Eksplanasi Banjir Bandang

Nah, ada teks yang bisa membantu Anda menjawab semua pertanyaan tersebut, yaitu teks eksplanasi. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang suatu fenomena alam atau sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Tujuan dari teks ekspositori adalah untuk memberikan pemahaman secara detail dan jelas sehingga pembaca dapat memahami atau memahami fenomena yang sedang terjadi sekaligus menambah wawasan pembaca.

Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi penulis. Berikut penjelasan lengkapnya gaes.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Teks Eksplanasi. Pengertian, Struktur & Ciri Ciri Teks Eksplanasi.

Bagian ini menyoroti beberapa hal yang dijelaskan secara umum. Bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya dan lainnya. Tipe ini ditandai dengan penggunaan kata copula. Contoh kata copula yang sering digunakan dalam teks ekspositori adalah kata “is” dan “is”.

Setelah mengetahui gambaran umum fenomena yang dibahas, maka pada bagian ini akan dijelaskan proses peristiwa yang berkaitan dengan fenomena tersebut yang dijelaskan sebagai jawaban “bagaimana” atau “mengapa”. Bagian ini mungkin berisi beberapa paragraf yang membahas penyebab dan akibat dari fenomena tersebut.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Aceh pada pukul 17.58 WIB. Sumber gempa berada 10 km sebelah barat Aceh. Bencana ini merupakan gempa terkuat dalam 40 tahun terakhir. Daerah yang terkena dampak kerusakan antara lain Aceh, Sumatera Utara, pesisir barat Semenanjung Malaysia, Thailand, pesisir timur India, Sri Lanka, dan pesisir timur Afrika.

Buat Peta Konsep Dari Teks Eksplnasi, Bantu Kak Di Tumpuk Nanti Pagi​

Saat gempa terjadi, gelombang laut naik hingga 9 meter. Pada akhir tahun 2004, gempa bumi mencapai kekuatan 9,0 skala Richter, menyebabkan 283.100 orang tewas, 14.000 orang hilang, dan 1.126.900 orang kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana paling mematikan sepanjang sejarah.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


1.26.000 orang meninggal akibat gempa di Indonesia. Puluhan bangunan hancur akibat gempa, khususnya di kawasan Melaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, 50% bangunan rusak akibat tsunami, namun tsunami yang melanda pantai barat Aceh dan Sumatera Utara menimbulkan korban jiwa paling banyak.

Di Sri Lanka, 45.000 kematian telah dikonfirmasi dan lebih dari 1 juta orang di negara ini terkena dampak langsung akibat gempa bumi. Lebih dari 12.000 orang diyakini tewas di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nikobar.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Teks Eksplanasi Singkat Beserta Strukturya

Di Thailand, banyak wisatawan asing yang juga terkena dampak bencana tersebut, terutama di kawasan Phuket yang diperkirakan menyebabkan 4.500 orang meninggal dunia. Bhumi Jensen, juga dikenal sebagai Bhumibol Adulyatej, cucu Raja Rama IX, termasuk di antara korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

Lebih dari 100 kematian telah dilaporkan bahkan di Somalia, di benua Afrika, ribuan kilometer dari Indonesia. Namun sebagian besar dari mereka adalah nelayan.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Thailand dilanda gempa dan tsunami Aceh. Selain menempati posisi gempa terbesar kedua setelah gempa Chile tahun 1960 dengan magnitudo 9,5, gempa Aceh juga menduduki peringkat pertama sebagai gempa dengan sesar (panjang) terpanjang yaitu. sekitar 10 menit. Gempa ini cukup kuat untuk mengguncang seluruh dunia.

Contoh Teks Eksplanasi Singkat Beserta Struktur Dan Cara Membuatnya [lengkap]

A. Teks bencana Aceh di atas menggambarkan fenomena alam bencana yang terjadi pada tahun 2004. Paragraf pertama disusun sebagai pernyataan umum yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi dan dampak umum yang ditimbulkannya.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


B. Pada paragraf 2 sampai 6 Anda akan menemukan fakta rinci tentang kekuatan gempa, tinggi gelombang laut, jumlah korban tewas dan negara-negara yang terkena dampak bencana alam tersebut. Paragraf yang rumit termasuk dalam struktur yang menggambarkan rangkaian peristiwa.

C. Paragraf terakhir mengingatkan betapa besarnya gempa bumi dan tsunami di Aceh yang mengguncang bumi.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Buku Digital Struktur Dan Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ayo istirahat, teman-teman! Tahukah Anda bahwa kami memperkenalkan fitur pembelajaran ADAPTO, satu-satunya video pembelajaran adaptif di Indonesia yang dapat disesuaikan dengan pemahaman Anda.

Akhir-akhir ini terjadi aksi protes hampir setiap saat dan di berbagai tempat. Memang benar, protes sudah menjadi fenomena umum di masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, Panglima setempat mengatakan, penyebab terjadinya protes dan kekacauan tersebut tak lain adalah faktor kelaparan masyarakat. Ia kemudian mencontohkan masyarakat yang tenang dan damai di Malaysia dan Brunei, yang kesejahteraannya terjamin dan jarang terjadi protes di negara-negara tersebut.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Komentar tersebut tentu saja menimbulkan reaksi dari para pelajar. Mereka protes dan meminta Bupati mencabut deklarasi tersebut. Para siswa tidak menerimanya dan sepertinya motivasinya tidak terlalu rendah. Mereka mengklaim bahwa aksi protes yang biasa mereka lakukan hanya untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kejahatan yang terjadi di hadapan mereka.

Memahami Teks Eksplanasi

Manifestasi masif tidak selalu disebabkan oleh masalah lambung, bahkan banyak kasus yang tidak didasari oleh motif tersebut. Mengenai kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya menjadi beberapa tingkatan. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok. Sementara itu, kebutuhan aktualisasi diri merupakan hal yang terpenting.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Namun demonstrasi massal umumnya didasarkan pada kebutuhan tahap akhir. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah atau badan lain agar hak dan keberadaannya diakui. Mereka merasa ditinggalkan, diingkari haknya, bahkan dihina, lalu berusaha menegaskan jati dirinya.

Banyak fakta yang bisa membuktikannya. Protes massa yang terjadi pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998 tidaklah miskin dan tidak pula kelaparan. Hal ini sebenarnya dilakukan oleh masyarakat kelas menengah atas, dalam hal ini pelajar dan intelektual. Hal ini hampir tidak perlu disebutkan jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam berbagai skala (besar atau kecil), protes bukan hal yang aneh lagi di negara-negara Eropa. Pertunjukan yang mereka lakukan tentunya tidak dipicu oleh perut yang lapar, karena umumnya jumlahnya sangat banyak.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi

Dengan fakta-fakta tersebut, jelas bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama gelombang protes. Namun, pemikiran kritis masyarakatlah yang berkontribusi terhadap fenomena ini. Mereka mengetahui hak-hak mereka dan memahami bahwa ada pelanggaran dan perlakuan sewenang-wenang yang terjadi di sekitar mereka. Lalu ia protes dengan banyak tuntutan. Jika mereka tidak memiliki unsur-unsur ini dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitar mereka, mereka akan seperti menusuk hidung kerbau: Tidak peduli apa yang pemimpin mereka lakukan, mereka akan mengangguk dan mengatakan “ya” meskipun mereka mundur dan menekan. diri.

A. Teks di atas terdiri dari paragraf-paragraf yang merupakan penjelasan mengenai dampak dan penyebab meluasnya protes di masyarakat. Pada paragraf pembuka yang merupakan struktur identifikasi fenomena, teks menjelaskan fenomena demonstrasi dan pendapat komandan setempat tentang penyebab terjadinya demonstrasi.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


B. Selain itu, pada paragraf berikut Anda dapat memahami proses sebab akibat berdasarkan manifestasinya dengan sejelas mungkin. Pada paragraf 3-5, penulis menggunakan beberapa fakta untuk menjelaskan sebab dan akibat tindakannya. Paragraf-paragraf tersebut dapat dikatakan sebagai struktur rangkaian peristiwa.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi (informasi Teks Eksplanasi)

C. Nah, paragraf terakhir membahas tentang struktur audit. Pada paragraf ini, Anda dapat melihat kesimpulan dan pendapat penulis tentang penyebab meluasnya protes massa yang terjadi.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai dengan piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641.

Sebelum bentuk pemerintahan saat ini, Pemerintahan Bandung mengalami pasang surut kekuasaan secara periodik. Ketika Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, Tatar Periangan belum mempunyai kerajaan, hanya memiliki beberapa sub-wilayah. Istilah Prabuvan berasal dari kata Prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Contoh Teks Eksplanasi Tentang Banjir

Pada tahun 1575, pemerintahan Islam berkuasa di wilayah Pajajaran. Pemerintahan Mataram (1621-1677) dilanjutkan dengan pemerintahan Belanda. Ketika Mataram berkuasa, nama Prabuvan diubah menjadi Kabupaten.

Sesuai piagam tersebut, Sultan Agung Tumengung Wiranggunagun diangkat menjadi Gubernur Bandung. Saat itu pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongsih. Tepatnya di tepian Sungai Sikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citaram. Nama Crapiac kemudian diubah menjadi Citeureup. Nama tersebut bertahan hingga saat ini sebagai salah satu nama desa di Dayuhkolot.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Pada masa pemerintahan Bupati Wiranatakusuma II (1794-1829), ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayuhkolot) ke tepi sungai yang sekarang menjadi Sungai Sikapundung atau Alun-Alun Bandung. Langkah itu berdasarkan perintah “Diendel”, Gubernur Hindia Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 25 Mei 1810. Alasan perpindahan tersebut adalah karena akan memberikan prospek yang baik bagi perkembangan kawasan tersebut. Saat itu, Deindals yang dipanggil “Mas Galak” sedang dalam perjalanan menuju Panarukan dari Anyar. Kebetulan jalur ini melewati Tatar Priyankan atau Kota Bandung di titik ini.

Kelas11_bahasa_indonesia_buku_siswa_sma_smk_ma_mk_kelas_xi_1948 Pages 51 100

A. Jelas teks di atas menjelaskan tentang sejarah perkembangan Kabupaten Bandung di Jawa Barat. Pada paragraf pertama dapat dibaca tentang awal mula berdirinya pemerintahan Kabupaten Bandung yang termuat dalam struktur pernyataan resmi.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


B. Pada alinea-alinea berikut teks tersebut menguraikan peristiwa-peristiwa demi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa perkembangannya sejak berdirinya Kabupaten Bandung hingga masa-masa selanjutnya. Merupakan bagian dari struktur rangkaian sebab akibat yang menjelaskan hubungan antar peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Berdasarkan contoh tersebut, peristiwa yang digambarkan merupakan sejarah perkembangan suatu lingkungan.

Aliran atau aliran energi tersebut berasal dari matahari sebagai sumber utamanya. Energi sinar matahari masuk ke benda biologis melalui produsen. Produsen mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen pada berbagai suhu melalui rantai makanan. Energi kimia yang diterima makhluk hidup digunakan untuk aktivitas hidupnya.

Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Pertanyaan dan Jawaban Terkait teks eksplanasi tentang bencana alam

  1. teks eksplanasi bencana alam
  2. Pernyataan umum : 
    Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

    Deretan penjelasan : 
    Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

    Interpretasi :
    Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. 

    Struktur Teks Eksplanasi

    Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum, urutan sebab-akibat, penutup.




    Pernyataan umum



    Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
    pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan
    dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
    pertama misalnya dalam teks “banjir”.

    “Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
    intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
    Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami
    banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
    fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
    pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
    perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di
    sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. ”

    Urutan Sebab Akibat



    Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi
    urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini
    terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat
    terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya dalam
    teks “banjir”


    Penyebab Alami Banjir 
    Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga
    sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang.
    Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off)
    di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
    bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
    menjadi permukiman, hutan yang bisa ……… karena terjadi aliran
    balik.
    Penyebab Banjir karena Faktor Sosial 
    Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan
    dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran
    sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat
    antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis
    hutan dan jenis permukiman. Demikian………… daya tampung sungai.
    Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
    terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

    Penutup
    Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional
    sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.

  3. TEKS EKSPLANASI BENCANA ALAM

  4. Angin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


             Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.


    judulnya : angin putingbeliung                                                                   
    semoga membantu

  5. teks eksplanasi tentang bencana alam
  6. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

    Puting
    beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
    dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
    menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus,
    di daerah Sumatra disebut di Angin
    Bahorok dan masih ada
    sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam
    dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada 
    siang hari
    atau sore hari pada musim
    pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
    dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (Pernyataan
    umum)

     

     

                         
      

     

    Datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
    terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
    berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin
    mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin
    semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat
    di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah
    (bumi). angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
    suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
    siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
    terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
    tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
    permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (Deretan
    penjelasan/eksplanasi)

                                

                            
     Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting
    beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
    beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin
    puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur
    benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. (Interpretasi)

  7. Teks eksplanasi bencana alam
  8. Jawaban:

    Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu” (pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

    Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas gunung berapi atau gempa dibawah laut.

    Urutan Sebab-Akibat:

    Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.

    Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).

    Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.

    Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.

    Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.

    Simpulan/Penutup (interpretasi):

    Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

    Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

  9. Teks eksplanasi tentang bencana alam?
  10. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. 

  11. teks eksplanasi bencana alam
  12.                                            BANJIR
    Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

  13. teks eksplanasi tentang bencana alam
  14. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
    banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
    didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
    menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas,
    banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
    pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus
    hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan
    Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat
    peresapan air ke dalam tanah.

    Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi,
    bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur
    sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
    daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai
    ketika aliran air masuk ke laut.
    Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
    daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat
    di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
    potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak
    batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
    sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif
    sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
    yang dominan oleh aliran air sungai.
    Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung,
    atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
    berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
    horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
    dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
    Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
    sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
    sungai dan keluar dari alur sungai.
    Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
    bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
    dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
    “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
    dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
    sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
    pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
    menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
    endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
    yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
    juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
    saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan
    merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
    tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan
    dampak lain dari terjadinya banjir.

    tsunami
    Istilah “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunamigk adalah serangkaian gelombang yang dihasilkan ketika air di danau atau laut dengan cepat dipindahkan dalam skala besar.

    Tsunami dapat dihasilkan ketika tiba-tiba deformasi dasar laut dan vertikal menggusur air di atasnya. Seperti gerakan vertikal besar kerak bumi dapat terjadi pada batas lempeng. Subduksi gempa sangat efektif dalam menghasilkan tsunami, dan terjadi di mana lempeng samudera lebih padat menyelinap di bawah lempeng benua.

    Sebagai massa air yang dipindahkan bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mendapatkan
    kembali keseimbangannya, ia memancarkan seberang lautan seperti riak di kolam.

    Tsunami selalu membawa kerusakan besar. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh massa air besar di belakang bagian depan gelombang awal, karena ketinggian laut terus meningkat cepat dan kuat banjir ke daerah pesisir.

  15. Apakah teks eksplanasi harus tentang bencana alam?
  16. Jawaban:

    tidak harus tentang bencana alam bisa tentang apa aja

    Jawaban:

    tidak

    Penjelasan:

    karena teks eksplanasi bisa berisi tentang ilmu pengetahuan,sosial,dll

  17. teks eksplanasi tentang bencana alam??




  18. Angin Puting Beliung


    Angin Puting Beliung
     adalah kolom udara yang berputar
    kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting
    Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang
    menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
    disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan
    terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus
    udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
    es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
             Proses terjadinya angin puting
    beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara
    panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari
    tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
    arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
    turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
    tiba-tiba dan berjalan secara acak.


    Kebanyakan
    puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
    250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum “lenyap”.
    Walau bagaimanapun, setengah puting beliung mempunyai angin selaju
    480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak
    melebihi 100 kilometer.
            Angin puting beliung juga
    mengakibatkan rusaknya rumah dan infrastuktur daerah,menimbulkan korban jiwa,
    rusaknya kebun – kebun warga , kerugian material , banyak puing – puing dan
    sampah yang terbawa 
    Puting
    beliung seringkali terjadi semasa hujan deras diserta petir angin kuat dan mendatangkan
    banyak kerusakan kepada apasaja yang disentuhnya. Satu  tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting beliung.

  19. teks eksplanasi tentang bencana alam
  20. Contoh teks eksplanasi



    Gelombang yang Merusak





    Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi bencana alam dahsyat di
    Aceh yang menggemparkan dunia, yaitu bencana tsunami. Tsunami adalah
    serangkaian gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa
    Jepang yaitu “tsu” yang berarti
    pelabuhan dan “nami” yang berarti
    gelombang.





    Tsunami terjadi akibat dari gangguan yang bersifat tiba-tiba
    dari dasar laut. Gangguan itu bisa berupa letusan gunung berapi, pergeseran
    lempeng bumi, dan jatuhnya meteor. Karena gangguan tersebutlah, permukaan dasar
    laut bergerak naik turun sehingga air mencari keseimbangan dan terjadilah
    tsunami.





    Sebelum terjadinya tsunami biasanya ditandai dengan air surut
    secara tiba-tiba, adanya gempa, dan banyaknya ikan di pantai. Tsunami
    mengakibatkan kehancuran, baik untuk manusia maupun alam. Seperti memakan
    banyak korban, hilangnya harta benda, menghancurkan bangunan, dan merusak alam.
    Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
    tsunami, yaitu dengan menanam bakau dan membangun tembok penahan tsunami di
    garis pantai.




    Tsunami dapat datang di pantai mana saja dan kapan saja.
    Sebagian besar tsunami merugikan manusia. Namun ada pula gelombang yang tidak
    besar sehingga tidak begitu merugikan. Karena tsunami dapat datang kapan saja,
    kita harus selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di dekat pantai. Apabila
    terdapat tanda-tanda terjadinya gempa, segera mengungsi ke tempat yang lebih
    tinggi dan aman.


Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam

Setiap makhluk hidup memasukkan dan menyimpan energi. penghasilan

Contoh teks eksplanasi bencana alam, teks tentang bencana alam, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam, teks eksplanasi bencana alam, contoh teks eksplanasi tentang alam, teks eksplanasi tentang fenomena alam, teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam banjir, teks eksplanasi tentang peristiwa alam, teks eksplanasi tentang alam, contoh teks eksplanasi bencana alam tanah longsor, contoh teks eksplanasi tentang bencana alam tanah longsor